Jokowi Teken Instruksi Revitalisasi Irigasi, Targetkan Swasembada Pangan
Presiden Joko Widodo telah menandatangani instruksi presiden (Inpres) terkait revitalisasi irigasi nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan, dengan alokasi dana Rp12 triliun.

Presiden Jokowi Tandatangani Instruksi Revitalisasi Irigasi
Mentri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menandatangani instruksi presiden (Inpres) terkait peningkatan sistem irigasi nasional. Inpres ini ditandatangani pada Jumat lalu dan menjadi kebijakan penting dalam pengembangan dan revitalisasi infrastruktur irigasi di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu mendorong swasembada pangan nasional.
Pentingnya Irigasi untuk Ketahanan Pangan
Perbaikan saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian, khususnya persawahan, diharapkan dapat meningkatkan indeks tanam dan produktivitas beras. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun (sekitar US$735,1 juta) untuk pengembangan dan revitalisasi infrastruktur jaringan irigasi pertanian. Anggaran yang signifikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam upaya mencapai ketahanan pangan.
Langkah Strategis Pemerintah Menuju Swasembada Pangan
Selain Inpres irigasi, pemerintah juga telah menyelesaikan persiapan untuk neraca komoditas 2025 dan peraturan presiden (Perpres) terkait pupuk. Persiapan untuk penyuluh pertanian pun telah rampung. Semua upaya ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan di Indonesia. Proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan peningkatan produksi beras sebesar 50 persen pada Februari 2025, dengan peningkatan serupa juga diprediksi untuk jagung.
Perum Bulog Dukung Serap Gabah Petani
Untuk menunjang penyerapan hasil panen, Perum Bulog telah menerima anggaran Rp39 triliun (sekitar US$2,38 miliar) untuk membeli tiga juta ton beras hingga April 2025. Pemerintah berkomitmen membeli gabah atau beras dari petani pada Februari, Maret, dan April 2025, bertepatan dengan masa panen raya. Dengan alokasi dana yang besar ini, Bulog diharapkan tidak akan menemui kendala dalam menyerap hasil panen petani.
Kesimpulan
Instruksi Presiden terkait revitalisasi irigasi menjadi langkah strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan. Dukungan anggaran yang besar dan langkah-langkah pendukung lainnya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.