Presiden Setujui Perbaikan Irigasi Nasional: Anggaran Rp12 Triliun Dialokasikan
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui Instruksi Presiden (Inpres) untuk perbaikan sistem irigasi nasional senilai Rp12 triliun, bertujuan meningkatkan produktivitas padi dan mencapai swasembada pangan.
![Presiden Setujui Perbaikan Irigasi Nasional: Anggaran Rp12 Triliun Dialokasikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230229.031-presiden-setujui-perbaikan-irigasi-nasional-anggaran-rp12-triliun-dialokasikan-1.jpeg)
Presiden Setujui Inpres Perbaikan Irigasi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, mengumumkan kabar baik terkait perbaikan sistem irigasi nasional. Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) mengenai hal ini. Pengumuman tersebut disampaikan Zulkifli di Jakarta pada Jumat lalu, menandai langkah signifikan pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Mengapa Irigasi Nasional Penting?
Inpres ini menjadi kebijakan krusial untuk pembangunan dan revitalisasi infrastruktur irigasi di Indonesia. Perbaikan saluran irigasi akan memastikan ketersediaan air yang cukup untuk lahan pertanian, khususnya persawahan. Hal ini diyakini akan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi secara signifikan. Anggaran yang telah disiapkan untuk proyek ambisius ini mencapai Rp12 triliun.
Strategi Pemerintah Menuju Swasembada Pangan
Selain Inpres irigasi, pemerintah juga telah menyelesaikan beberapa kebijakan pendukung lainnya. Ini termasuk penyusunan neraca komoditas 2025 dan Peraturan Presiden mengenai pupuk. Sistem penyuluhan pertanian juga telah rampung disusun. Keempat strategi ini, menurut Menko Pangan, merupakan landasan utama untuk mencapai swasembada pangan.
Proyeksi Positif Produksi Pangan
Optimisme pemerintah terhadap peningkatan produksi pangan diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik (BPS). BPS memprediksi kenaikan produksi padi hingga 50 persen pada Februari dan Maret 2025. Produksi jagung juga diproyeksikan meningkat pesat. Panen raya diperkirakan akan berlangsung lebih cepat dari biasanya.
Peran Bulog dalam Menyerap Gabah dan Beras
Perum Bulog mendapatkan anggaran cukup besar untuk menyerap gabah dan beras dari petani. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp39 triliun, yang memungkinkan Bulog untuk menyerap hingga 3 juta ton beras hingga April 2025. Penyerapan gabah dan beras akan difokuskan pada periode panen raya, yaitu Februari, Maret, dan April 2025. Dengan anggaran yang memadai, Bulog diharapkan mampu membeli seluruh hasil panen petani tanpa kendala.
Kesimpulan
Instruksi Presiden terkait perbaikan sistem irigasi menandai komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan anggaran yang besar dan strategi terintegrasi, Indonesia diharapkan dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.