Kadin dan US Chamber of Commerce Teken MoU, Dorong Sinergi Ekonomi Bilateral
Kadin Indonesia dan US Chamber of Commerce menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral, membuka peluang bagi industri padat karya dan meningkatkan investasi AS di Indonesia.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Kamar Dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce) resmi memperkuat kerja sama ekonomi bilateral. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan di Washington, D.C., Amerika Serikat pada Jumat waktu setempat (3/5). Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi para pelaku usaha dan pekerja.
Ketua Kadin, Anindya Novyan Bakrie, menyebut kesepakatan ini sebagai angin segar bagi sektor bisnis dan tenaga kerja Indonesia. "Ini kabar baik bagi perekonomian Indonesia, pengusaha Indonesia, dan pekerja di Indonesia. Kami juga berterima kasih kepada US Chamber of Commerce dan CIPE (Center for International Private Enterprise) atas dukungan mereka dalam memperkuat kapasitas Kadin, termasuk dalam upaya kami untuk bergabung dengan OECD," kata Bakrie dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (4/5).
MoU yang berlaku selama dua tahun ini merupakan langkah konkret Indonesia untuk mengurangi hambatan perdagangan, terutama hambatan non-tarif, dan membuka peluang pertumbuhan ekonomi bersama di kawasan Indo-Pasifik. Kesepakatan ini ditandatangani setelah laporan National Trade Estimate Report 2025 diterbitkan, menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral.
Kerja Sama Dorong Pertumbuhan Industri Padat Karya
Anindya Bakrie menjelaskan bahwa kerja sama ini akan memperluas peluang bagi industri padat karya yang menyerap jutaan pekerja di Indonesia. "Indonesia adalah eksportir beberapa produk, yaitu alas kaki, karet, elektronik, dan pakaian. Saat ini, tiga industri ini menyerap sekitar 2,1 juta pekerja. Mudah-mudahan, jumlah ini akan semakin besar," ujarnya. Ia optimistis kerja sama ini akan meningkatkan jumlah lapangan kerja.
Selain itu, Bakrie juga menyoroti potensi kerja sama ini untuk membantu pelaku usaha AS mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar Indonesia. "Jika kita dapat mewujudkan hubungan perdagangan yang lebih seimbang, kita dapat menjadi mitra mereka dalam mengekspor kedelai untuk tempe, kapas untuk industri garmen, produk susu, dan gandum. Ini terkait dengan industri padat karya dan sektor pertanian di Indonesia," jelasnya. Hal ini menunjukkan potensi peningkatan ekspor produk Indonesia ke AS.
Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan hubungan perdagangan yang lebih seimbang dan saling menguntungkan antara kedua negara. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk-produk unggulannya, sekaligus membuka peluang impor bahan baku yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri.
US Chamber of Commerce Apresiasi Kerja Sama
Sementara itu, John Murphy, Senior Vice President dan Head of International di US Chamber of Commerce, menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih erat untuk meningkatkan potensi ekonomi hubungan antara kedua negara. Ia menyatakan bahwa US Chamber menghargai hubungan jangka panjangnya dengan Kadin dan menganggap pasar Indonesia sebagai prioritas tinggi.
Murphy mengakui bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara belum optimal. Sejak tahun 2002, AS telah menginvestasikan lebih dari US$6 miliar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara telah ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2023. MoU ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk optimalisasi hubungan ekonomi tersebut.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan akan terjadi peningkatan investasi AS di Indonesia, terutama di sektor-sektor yang memiliki potensi besar seperti industri padat karya dan pertanian. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Secara keseluruhan, penandatanganan MoU antara Kadin dan US Chamber of Commerce merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, baik dalam hal peningkatan perdagangan maupun investasi.