KAI Daop 9 Jember Perketat Keselamatan Perlintasan Sebidang Jelang Lebaran 2025
Antisipasi kecelakaan di perlintasan sebidang, KAI Daop 9 Jember melakukan berbagai upaya peningkatan keselamatan, termasuk pemasangan speedtrap dan sosialisasi, menjelang Lebaran 2025.

Jember, Jawa Timur, 28 Februari 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember meningkatkan langkah-langkah keselamatan di perlintasan sebidang guna mencegah kecelakaan, terutama menjelang masa angkutan Lebaran 2025. Upaya ini dilakukan setelah insiden di perlintasan sebidang pada Januari-Februari 2025 mengakibatkan dua korban jiwa dan lima luka-luka. Langkah-langkah tersebut meliputi pengecekan alat keselamatan, peremajaan rambu-rambu, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan alat keselamatan di perlintasan sebidang berfungsi optimal. "Kami telah melakukan pengecekan guna memastikan alat keselamatan di perlintasan sebidang tersedia dengan baik dan telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk pemenuhan dan peremajaan rambu-rambu lalu lintas di perlintasan sebidang," ujarnya di Jember, Jumat.
Meningkatnya volume perjalanan masyarakat selama periode Lebaran mendorong KAI Daop 9 untuk meningkatkan kesiapan infrastruktur dan keselamatan perjalanan kereta api. "Dengan meningkatnya volume perjalanan masyarakat, kami memastikan kesiapan penuh dalam memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi para pengguna jasa kereta api," tutur Cahyo. Langkah-langkah konkret yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut dijelaskan lebih lanjut.
Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang
Sejumlah langkah strategis telah dan akan terus dilakukan KAI Daop 9 Jember untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang. Salah satu langkah penting adalah pemasangan pita penggaduh atau speedtrap. Speedtrap ini telah dipasang di JPL 137 Km 189+7/8 antara Rambipuji-Mangli di Kabupaten Jember untuk mengurangi kecepatan kendaraan sebelum melintasi jalur kereta api. Pemasangan serupa direncanakan di perlintasan lain.
Selain itu, KAI Daop 9 juga melakukan normalisasi perlintasan sebidang di tiga titik. Tindakan ini meliputi penutupan perlintasan di Km 16+4/5 antara Argopuro – Ketapang, penutupan perlintasan di Km 89+3/4 antara Grati – Bayeman, dan penyempitan perlintasan di Km 43+7/8 antara Kalibaru - Glenmore. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan mengurangi risiko kecelakaan.
Sosialisasi keselamatan juga menjadi bagian penting dari strategi KAI Daop 9. "Kami telah melakukan sosialisasi sebanyak 10 kali di berbagai perlintasan, jalur KA dan di sekolah-sekolah guna memberikan edukasi keselamatan sejak dini kepada para pelajar," kata Cahyo. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di sekitar perlintasan kereta api.
Imbauan Keselamatan dan Kesimpulan
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tujuh insiden di perlintasan sebidang masih terjadi pada Januari-Februari 2025. Hal ini menunjukkan perlunya kewaspadaan dan kepedulian dari semua pihak. "Hal itu menunjukkan perlunya perhatian serius dan kepedulian dari semua pihak untuk ikut peduli mengambil langkah-langkah keselamatan, sehingga pihak KAI terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mematuhi aturan keselamatan di perlintasan kereta api," tegas Cahyo.
KAI Daop 9 Jember menekankan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan saat melintasi perlintasan sebidang. Kepatuhan terhadap aturan keselamatan di perlintasan kereta api sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan memastikan kelancaran perjalanan kereta api bagi semua pengguna jasa.