KAI Imbau Pemudik Berangkat Lebih Awal, Antisipasi Kemacetan Jelang Buka Puasa
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau pemudik untuk berangkat lebih awal ke stasiun guna menghindari kemacetan lalu lintas dan tertinggal kereta api, terutama menjelang waktu berbuka puasa.

Jakarta, 24 Maret 2024 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan imbauan penting kepada seluruh calon penumpang kereta api menjelang waktu berbuka puasa. Imbauan ini berkaitan dengan antisipasi kepadatan lalu lintas yang diperkirakan akan meningkat signifikan di berbagai wilayah di Indonesia. KAI meminta para pemudik untuk memperhitungkan waktu tempuh perjalanan menuju stasiun agar tidak terlambat dan melewatkan kereta.
Kepadatan lalu lintas ini diprediksi terjadi karena meningkatnya aktivitas masyarakat, terutama di sekitar pusat perbelanjaan dan lokasi penjualan takjil. Kondisi ini berpotensi menyebabkan penumpukan kendaraan dan keterlambatan perjalanan. Oleh karena itu, KAI mengutamakan kenyamanan dan keamanan para penumpang dengan memberikan imbauan agar tiba di stasiun lebih awal.
"KAI mengimbau para pelanggan untuk tiba di stasiun minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan guna menghindari kendala saat proses boarding," jelas Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (24/3).
Layanan Face Recognition dan Penjualan Tiket
Sebagai upaya peningkatan efisiensi dan kenyamanan penumpang, KAI juga mendorong penggunaan layanan "face recognition". Teknologi ini dinilai mampu mempercepat proses verifikasi identitas penumpang, sehingga proses boarding menjadi lebih lancar dan ramah lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen KAI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Saat ini, fasilitas face recognition telah tersedia di 21 stasiun KAI, antara lain Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Pekalongan, Semarang Poncol, Tegal, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Jember, dan Medan. KAI berharap semakin banyak penumpang yang memanfaatkan teknologi ini.
Anne Purba menambahkan bahwa hingga Senin (24/3) pukul 15.00 WIB, penjualan tiket kereta api telah mencapai angka yang signifikan. Total penjualan tiket mencapai 2.810.355 tiket, atau 76 persen dari total kapasitas yang tersedia. Rinciannya, 2.612.616 tiket untuk perjalanan kereta api jarak jauh (okupansi 76 persen), dan 197.739 tiket untuk kereta api lokal (okupansi 17 persen).
Antisipasi Kemacetan dan Perencanaan Perjalanan
Mengingat potensi kemacetan lalu lintas yang cukup tinggi, terutama di jam-jam menjelang berbuka puasa, KAI kembali menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang bagi para pemudik. Dengan memperhitungkan waktu tempuh yang cukup dan tiba di stasiun lebih awal, diharapkan para penumpang dapat menghindari potensi keterlambatan dan stres yang tidak perlu.
Selain itu, KAI juga menyarankan calon penumpang untuk terus memantau informasi terkini mengenai jadwal kereta api dan kondisi lalu lintas melalui berbagai kanal resmi KAI. Informasi ini dapat membantu para pemudik dalam mengantisipasi potensi kendala perjalanan dan merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan KAI, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan nyaman bagi seluruh penumpang. KAI berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan serta kenyamanan para pemudik selama perjalanan.
KAI juga menghimbau masyarakat untuk selalu mengecek informasi resmi dari KAI melalui aplikasi KAI Access atau website resmi KAI agar mendapatkan informasi terbaru dan akurat terkait perjalanan kereta api.