KAI Tanjungkarang Tambah Kereta Api untuk Lebaran 2025: Layani Lonjakan Penumpang
PT KAI Divre IV Tanjungkarang menambah kereta api untuk KA Rajabasa guna memenuhi lonjakan penumpang selama Angkutan Lebaran 2025 dan meningkatkan akses transportasi publik yang aman, nyaman, dan ekonomis.

Bandarlampung, 16 Februari 2024 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang bersiap meningkatkan pelayanan angkutan Lebaran 2025. Langkah konkritnya adalah dengan menambah jumlah kereta api, khususnya untuk jalur KA Rajabasa. Kenaikan jumlah kereta ini diharapkan mampu mengakomodasi lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi selama periode tersebut.
Penambahan Kereta Api Rajabasa
Manajer Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, mengumumkan rencana penambahan kereta api untuk KA Rajabasa. Saat ini, KA Rajabasa beroperasi dengan lima kereta. Namun, KAI menargetkan penambahan menjadi tujuh atau delapan kereta pada Lebaran 2025. Proses perizinan untuk penambahan ini sedang berjalan.
"Saat ini kami sedang berproses untuk perizinan penambahan kereta untuk KA Rajabasa" ujar Zaki dalam keterangan pers di Bandarlampung. "Targetnya, penambahan ini dapat terealisasi pada masa Angkutan Lebaran 2025." Langkah ini diambil untuk memberikan akses mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan moda transportasi yang efisien dan terjangkau.
Meningkatkan Pelayanan dan Aksesibilitas
Zaki menjelaskan bahwa penambahan kereta api merupakan bagian dari komitmen KAI dalam memberikan pelayanan publik yang optimal. Hal ini sejalan dengan program Astacita, yang menekankan pada peningkatan kualitas layanan kereta api. KAI juga tetap berkomitmen menyediakan layanan KA Public Service Obligation (PSO), yaitu kereta api ekonomi bersubsidi.
"Sebagai bentuk pelayanan publik yang sejalan dengan Astacita, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan tetap menyediakan layanan KA PSO," tegas Zaki. Program PSO ini bertujuan untuk memberikan akses transportasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lonjakan Penumpang dan Dampak Ekonomi
Data menunjukan adanya peningkatan jumlah penumpang di Divre IV Tanjungkarang. Pada Januari 2025, tercatat sebanyak 97.262 penumpang, meningkat 10 persen dibandingkan Januari 2024 yang berjumlah 88.158 penumpang. Lonjakan ini semakin memperkuat alasan perlunya penambahan kereta api untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pada Januari 2025, jumlah pelanggan di Divre IV Tanjungkarang tercatat sebanyak 97.262 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan periode Januari 2024 sebanyak 88.158 penumpang," kata Zaki. Penambahan kereta api diharapkan mampu mengatasi potensi kepadatan penumpang selama musim Lebaran.
KA PSO: Solusi Transportasi Ramah Lingkungan dan Ekonomis
KAI menekankan pentingnya keberadaan KA PSO sebagai solusi transportasi yang aman, nyaman, dan ekonomis bagi masyarakat. Kereta api ekonomi bersubsidi ini memberikan akses mobilitas yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, KA PSO juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang dilaluinya.
"Kereta api ekonomi bersubsidi ini memberikan akses mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan adanya KA PSO, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi dapat menikmati layanan transportasi yang andal dan nyaman," jelas Zaki. KA PSO juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar jalur kereta api.
Dampak Positif KA PSO
Keberadaan KA PSO memberikan dampak positif yang signifikan, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan tarif yang terjangkau, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil dapat lebih mudah melakukan perjalanan, sehingga dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lain. Hal ini juga mendukung penggunaan transportasi massal yang lebih ramah lingkungan.
"Selain itu, KA PSO juga memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas. Dengan tarif yang lebih murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil dapat bepergian dengan lebih hemat sehingga dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lain," tambah Zaki. Ketersediaan kereta api ekonomi yang berkualitas menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan transportasi massal.
Komitmen KAI untuk Masyarakat
KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat. Dengan semangat Astacita, KAI berupaya menjadikan layanan transportasi yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas. Penambahan kereta api untuk Lebaran 2025 merupakan salah satu wujud komitmen tersebut.
"Dengan semangat Astacita, KAI berupaya menjadikan layanan transportasi yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas," pungkas Zaki. Harapannya, penambahan ini dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pemudik selama Lebaran 2025.