Penambahan Rangkaian KA Rajabasa Menunggu Izin Kementerian Perhubungan
PT KAI Divre IV Tanjungkarang menantikan izin Kementerian Perhubungan untuk menambah rangkaian KA Rajabasa guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama Lebaran 2025.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre IV Tanjungkarang mengumumkan bahwa rencana penambahan rangkaian kereta api (KA) Rajabasa relasi Tanjungkarang-Kertapati untuk Angkutan Lebaran 2025 masih dalam tahap menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Executive Vice President Divre IV Tanjungkarang, Mohamad Ramdany, di Bandarlampung pada Kamis lalu. Perizinan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menjadi kunci utama dalam merealisasikan rencana penambahan tersebut yang akan dimulai pada periode angkutan Lebaran, 21 Maret hingga 11 April 2025.
Penambahan rangkaian KA Rajabasa ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan KAI di Sumatera selama arus mudik Lebaran. Rangkaian tambahan yang berupa kereta ekonomi (K3) akan didatangkan dari Pulau Jawa. Dengan penambahan ini, kapasitas KA Rajabasa akan meningkat secara signifikan.
Mohamad Ramdany menjelaskan lebih lanjut mengenai dampak positif dari penambahan rangkaian tersebut. "Dengan adanya penambahan ini, KA Rajabasa akan mengalami penyesuaian jumlah rangkaian dari yang sebelumnya terdiri dari 5 kereta ekonomi (K3) menjadi 8 K3," ujarnya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan jumlah tempat duduk yang tersedia, memberikan kenyamanan bagi para pemudik.
Peningkatan Kapasitas dan Tarif Terjangkau
Peningkatan jumlah rangkaian KA Rajabasa akan berdampak pada signifikansi ketersediaan tempat duduk. "Tentu jumlah tempat duduk akan mengalami penambahan sebanyak 13.992 tempat duduk menjadi 37.312 dari yang sebelumnya 23.320 atau naik 60 persen," jelas Ramdany. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu mengakomodasi lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran.
Meskipun mengalami peningkatan kapasitas dan layanan, PT KAI Divre IV Tanjungkarang tetap berkomitmen untuk menyediakan akses transportasi yang terjangkau bagi masyarakat. "KA Kuala Stabas memiliki tarif berkisar antara Rp10.000 hingga Rp30.000. Sementara itu, KA Rajabasa dengan relasi terpanjang di Sumatera sejauh 388 km, menawarkan tarif hanya Rp29.000 – Rp32.000," kata Ramdany. Tarif yang relatif terjangkau ini menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakan jasa kereta api.
KAI Divre IV Tanjungkarang melalui program KA PSO terus berupaya menghadirkan akses transportasi yang merata dan terjangkau, khususnya di wilayah Sumatera. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman dengan harga yang relatif terjangkau.
Antisipasi Lonjakan Penumpang Lebaran 2025
Langkah penambahan rangkaian KA Rajabasa merupakan bagian dari strategi KAI dalam mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama periode Angkutan Lebaran 2025. "Penambahan kereta ini juga menjadi strategi KAI dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat menjelang masa Angkutan Lebaran 2025," tegas Ramdany. Hal ini menunjukkan kesiapan KAI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama musim mudik dan balik Lebaran.
KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas transportasi publik. Penambahan rangkaian KA Rajabasa ini sejalan dengan visi KAI dalam menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya penambahan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih nyaman dan aman dalam melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Proses perizinan yang sedang berjalan diharapkan dapat segera selesai sehingga masyarakat dapat segera menikmati peningkatan layanan KA Rajabasa. Kesiapan KAI dalam menghadapi lonjakan penumpang Lebaran 2025 ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan transportasi yang optimal dan handal.