Kalsel Permudah Sertifikasi Penangkar Benih Sawit Lewat Sistem Daring
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel luncurkan sistem sertifikasi benih sawit daring via Google Form, kendati masih hadapi kendala adopsi teknologi oleh penangkar.

Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 14 Mei 2024 - Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan sistem sertifikasi daring untuk mempermudah penangkar benih kelapa sawit dalam mengurus sertifikasi. Inovasi ini memanfaatkan Google Form sebagai platform pengajuan sertifikat dan layanan terkait. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses sertifikasi.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (BPSBP) Disbunnak Kalsel, Arif Purnomosidi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari sistem daring ini adalah untuk mempermudah akses layanan bagi para penangkar. Namun, ia mengakui adanya tantangan dalam implementasinya. Meskipun sistem telah diluncurkan, tingkat adopsi di kalangan penangkar masih rendah.
Salah satu kendala utama adalah kurangnya pemahaman dan keakraban penangkar dengan penggunaan Google Form. Banyak penangkar yang lebih memilih berkomunikasi melalui jalur konvensional, seperti pesan singkat WhatsApp. Meskipun informasi kontak dan panduan telah disebarluaskan melalui media sosial, hambatan dalam pengisian Google Form masih menjadi kendala utama.
Sosialisasi Masif untuk Tingkatkan Adopsi Teknologi
Untuk mengatasi kendala tersebut, BPSBP Kalsel gencar melakukan sosialisasi penggunaan sistem daring. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai cara, termasuk pembagian brosur dan kerja sama dengan dinas terkait di tingkat kabupaten/kota, terutama di daerah dengan populasi penangkar sawit yang tinggi, seperti daerah yang memiliki lahan rawa yang cocok untuk budidaya bibit sawit.
Arif Purnomosidi menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan literasi digital para penangkar. Kerja sama dengan Dinas Holtikultura, Tanaman Pangan, dan Perkebunan juga akan ditingkatkan untuk memberikan dukungan dan fasilitasi kepada para penangkar dalam beradaptasi dengan sistem daring.
Meskipun masih ada tantangan, BPSBP Kalsel optimis bahwa dengan sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan, para penangkar akan semakin terbiasa menggunakan sistem daring. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemajuan pertanian di Kalsel melalui pemanfaatan teknologi.
"Kami berupaya untuk memperbaiki layanan guna mendukung petani penangkar di Kalsel agar dapat beradaptasi dengan teknologi yang ada demi kemajuan pertanian di Kalsel," ujar Arif.
Dukungan dan Fasilitasi untuk Penangkar Sawit
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa BPSBP Kalsel berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para penangkar sawit dalam beradaptasi dengan teknologi digital. Pihaknya menyadari bahwa tidak semua penangkar memiliki pemahaman yang sama tentang teknologi informasi. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan akan terus dilakukan secara berkala.
Selain sosialisasi, BPSBP Kalsel juga berencana untuk menyediakan layanan bantuan teknis kepada para penangkar yang mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem daring. Layanan ini akan mencakup bantuan pengisian Google Form dan solusi atas permasalahan teknis lainnya.
Dengan adanya dukungan dan fasilitasi yang komprehensif ini, diharapkan semakin banyak penangkar sawit di Kalsel yang dapat memanfaatkan sistem sertifikasi daring dan menikmati kemudahan serta efisiensi yang ditawarkan.
BPSBP Kalsel optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan para penangkar, sektor perkebunan sawit di Kalsel akan semakin maju dan berkembang.
Kesimpulan
Penerapan sistem sertifikasi daring untuk penangkar benih sawit di Kalimantan Selatan merupakan langkah inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan. Meskipun masih terdapat kendala dalam adopsi teknologi, upaya sosialisasi dan fasilitasi yang dilakukan oleh BPSBP Kalsel menunjukkan komitmen untuk mendukung para penangkar dalam beradaptasi dengan teknologi digital demi kemajuan sektor perkebunan sawit di Kalimantan Selatan.