Kampus UKM: Program Pembinaan UMKM Dorong Produk Indonesia Tembus Pasar Global
Program Kampus UKM berhasil mendorong produk UMKM Indonesia menembus pasar internasional, dibuktikan dengan transaksi ekspor senilai lebih dari Rp9,79 miliar pada tahun 2024.

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Helvi Moraza, menyatakan bahwa program Capacity Building melalui platform Kampus UKM telah sukses membawa produk-produk lokal Indonesia ke pasar global. Program ini diluncurkan di Jakarta dan berfokus pada peningkatan kompetensi dan kapasitas para pengusaha UMKM, dengan tagline "Go Standar, Go Digital, Go Ekspor". Kegiatan tersebut meliputi webinar, bimbingan teknis, asistensi dan sertifikasi, penyusunan kertas kerja, serta studi kasus, semuanya dirancang untuk mendorong komitmen dan keseriusan para pelaku UMKM.
Salah satu kunci keberhasilan Kampus UKM adalah standardisasi proses produksi dan digitalisasi produk, yang bertujuan untuk mempermudah penetrasi pasar dan mempersiapkan produk-produk UMKM untuk ekspor. Upaya ini juga didukung oleh program Onsite Business Matching (OBM), yang memfasilitasi pertemuan antara pengusaha UMKM terpilih dengan calon pembeli (buyer) dari berbagai negara.
Pada tahun 2024, program OBM dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada bulan September dan Desember. Partisipasi UMKM dan buyer sangat tinggi, menghasilkan transaksi yang signifikan. Hal ini menunjukkan dampak positif program Kampus UKM dalam meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan ini juga ditandai dengan pelepasan ekspor 22 produk UMKM ke Filipina pada tanggal 20 Februari 2024.
Suksesnya Program Onsite Business Matching (OBM)
Program OBM tahap pertama pada September 2024 diikuti oleh 34 peserta UMKM dan 9 buyer dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Afrika Selatan, Jerman, dan Arab Saudi. Hasilnya sangat menggembirakan, tercatat 29 Sales Contract dengan total nilai 41.800 dolar AS.
Pada tahap kedua di bulan Desember 2024, sebanyak 30 peserta UMKM berpartisipasi, bertemu dengan 12 buyer dari Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hongkong, dan Uni Emirat Arab. Transaksi yang dihasilkan jauh lebih besar, yaitu 24 Sales Contract dengan total nilai 570.360 dolar AS. Secara keseluruhan, program OBM tahun 2024 mencatatkan total transaksi senilai 612.160 dolar AS atau lebih dari Rp9,79 miliar.
Keberhasilan ini membuktikan efektifitas program OBM dalam menghubungkan UMKM Indonesia dengan pasar internasional. Hal ini juga menunjukkan potensi besar produk-produk UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar global.
Dukungan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menjelaskan bahwa keberhasilan ekspor perdana 22 produk UMKM ke Filipina tidak terlepas dari peran penting Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam hal pembiayaan. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga pendukung dalam mendorong pertumbuhan UMKM Indonesia.
Dukungan LPEI sangat krusial dalam membantu UMKM mengakses pembiayaan yang dibutuhkan untuk memperluas pasar ekspor mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam mendukung kemajuan UMKM Indonesia di pasar internasional.
Dengan demikian, program Kampus UKM telah terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia. Program ini tidak hanya membantu UMKM dalam hal standardisasi dan digitalisasi, tetapi juga memfasilitasi akses ke pasar internasional melalui program OBM dan dukungan pembiayaan dari LPEI. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing di pasar global.
Ke depan, diharapkan program Kampus UKM dapat terus ditingkatkan dan diperluas jangkauannya agar semakin banyak UMKM Indonesia yang dapat merasakan manfaatnya dan membawa produk-produk unggulan Indonesia ke kancah internasional.