Kemendag dan ACSB Jajaki Kerja Sama Dorong Ekspor UMKM
Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Asia Council for Small Business (ACSB) berdiskusi mengenai peluang kerja sama untuk meningkatkan ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program UMKM BISA Ekspor.
![Kemendag dan ACSB Jajaki Kerja Sama Dorong Ekspor UMKM](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000219.923-kemendag-dan-acsb-jajaki-kerja-sama-dorong-ekspor-umkm-1.jpeg)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Asia Council for Small Business (ACSB) baru-baru ini membahas potensi kerja sama strategis untuk mengoptimalkan Program UMKM BISA Ekspor. Inisiatif ini diprakarsai Kemendag untuk mendorong pertumbuhan ekspor produk UMKM Indonesia. Pertemuan penting ini mempertemukan Menteri Perdagangan Budi Santoso dengan Hermawan Kartajaya, pendiri dan Ketua ACSB Indonesia.
Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya kolaborasi dalam memaksimalkan Program UMKM BISA Ekspor. Ia mengajak berbagai pihak terkait, baik dari sektor ekspor maupun UMKM itu sendiri, untuk berpartisipasi aktif. Harapannya, program ini akan mampu mendorong peningkatan jumlah ekspor produk UMKM secara signifikan.
Beberapa poin kerja sama potensial dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di bawah naungan ACSB dan Indonesia Marketing Association (IMA) dapat berperan sebagai agregator UMKM, menghubungkan mereka dengan peluang business matching. Kedua, ACSB, melalui Markplus, dapat memberikan pelatihan bagi calon perwakilan perdagangan (perwadag).
Ketiga, ACSB dapat berkontribusi dalam pembinaan dan pengembangan UMKM. Keempat, Kemendag, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, akan berpartisipasi dalam side event yang diorganisir ACSB bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) di Milan, Italia, pada Mei 2025.
Program UMKM BISA Ekspor telah menunjukkan hasil positif. Data Januari 2025 mencatat 72 kegiatan business matching telah dilaksanakan, terdiri dari 40 pitching dengan perwakilan perdagangan dan 32 pertemuan dengan buyer. Kegiatan ini menghasilkan transaksi senilai 5,2 juta dolar AS, termasuk Purchase Order (PO) dan potensial transaksi melalui Nota Kesepahaman (MoU).
Sebanyak 196 UMKM telah berpartisipasi aktif dalam business matching tersebut. Produk-produk yang diminati meliputi makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, dan produk kimia. Business matching juga berhasil menghubungkan UMKM Indonesia dengan lebih dari 25 buyer dari lebih dari 10 negara mitra dagang.
Kerja sama antara Kemendag dan ACSB diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekspor UMKM Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya kedua belah pihak, potensi UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar global akan semakin meningkat. Program ini merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.