Dorong Ekspor UMKM, Kementerian Perdagangan RI Jalin Kerja Sama dengan ACSB
Kementerian Perdagangan Indonesia dan Asia Council for Small Business (ACSB) berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor UMKM melalui program UMKM BISA Ekspor, dengan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan perluasan pasar.
Kementerian Perdagangan Indonesia (Kemendag) dan Asia Council for Small Business (ACSB) resmi menjalin kerja sama untuk mendongkrak ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan program UMKM BISA Ekspor, sebuah inisiatif Kemendag untuk membantu UMKM Indonesia menembus pasar internasional. Kesepakatan ini diresmikan dalam pertemuan antara Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Hermawan Kartajaya, pendiri sekaligus ketua ACSB Indonesia, di Jakarta pada Senin lalu.
Program UMKM BISA Ekspor bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar UMKM Indonesia ke kancah global. Kemendag melihat potensi besar dalam kerja sama ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor produk UMKM. Seperti yang disampaikan Menteri Santoso, "Kementerian Perdagangan mengundang lebih banyak pemangku kepentingan ekspor dan UMKM untuk memanfaatkan program ini. Kami berharap UMKM BISA Ekspor dapat mendorong lebih banyak ekspor."
Kerja sama ini akan dijalankan melalui lima pendekatan utama. Pertama, melibatkan Persatuan Sosial Tionghoa Indonesia (PSMTI) di bawah naungan ACSB dan Asosiasi Marketing Indonesia (IMA) sebagai agregator UMKM. Agregator ini akan berperan penting dalam menghubungkan UMKM dengan pembeli potensial di pasar internasional melalui kegiatan business matching.
Kedua, akan difokuskan pada pelatihan bagi calon perwakilan perdagangan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalankan kegiatan ekspor. Ketiga, ACSB akan berperan aktif dalam pengembangan kapasitas UMKM, memberikan pelatihan dan pendampingan yang dibutuhkan. Keempat, Kemendag berencana untuk berpartisipasi dalam acara ACSB yang akan diadakan bersama Asian Development Bank (ADB) di Milan, Italia pada 5-7 Mei 2025.
Kelima, peningkatan program UMKM BISA Ekspor secara berkelanjutan. Sebagai informasi, pada Januari 2025, program ini telah menyelenggarakan 72 kegiatan business matching yang menghasilkan transaksi senilai US$5,2 juta. Rinciannya meliputi purchase order senilai US$1,55 juta dan potensi transaksi senilai US$3,67 juta yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU).
Sebanyak 196 UMKM telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan business matching tersebut. UMKM yang terlibat berasal dari berbagai sektor, seperti makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, dan produk kimia. Kegiatan business matching ini telah berhasil mempertemukan UMKM Indonesia dengan lebih dari 25 pembeli dari 10 negara mitra dagang.
Dengan kerja sama strategis ini, diharapkan ekspor produk UMKM Indonesia akan semakin meningkat. Program UMKM BISA Ekspor, dengan dukungan ACSB, akan memberikan akses yang lebih luas bagi UMKM untuk memasuki pasar internasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan UMKM.