Kedutaan Australia Apresiasi Pembelajaran Kelas Rangkap di Probolinggo
Kedutaan Australia memberikan apresiasi terhadap program pembelajaran kelas rangkap di Probolinggo, Jawa Timur, sebagai solusi inovatif mengatasi kekurangan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
Probolinggo, Jawa Timur, 7 Februari 2024 - Sebuah kunjungan dari Kedutaan Australia ke Kabupaten Probolinggo menyoroti sebuah program pendidikan inovatif: pembelajaran kelas rangkap. Kunjungan tersebut berfokus pada SDN Ngadisari 1 dan SDN Wonokerto II di Kecamatan Sukapura, daerah yang terletak di kaki Gunung Bromo. Para pejabat Australia memberikan apresiasi tinggi terhadap metode pengajaran ini, yang terbukti efektif mengatasi tantangan pendidikan di daerah terpencil.
Dukungan Australia untuk Pendidikan Indonesia
Minister Counsellor for Governance and Human Development (GHD) Kedutaan Australia, Tim Stapleton, mengungkapkan kekagumannya terhadap penerapan kelas multigrade di Indonesia. "Saya senang dapat melihat langsung penerapan kelas multigrade di Indonesia. Kelas multigrade adalah sistem yang sudah diterapkan di banyak negara, termasuk Australia," kata Stapleton dalam keterangan tertulis. Stapleton bahkan berbagi pengalaman pribadinya, mengingat masa kecilnya belajar dalam sistem serupa di Australia. Ia menekankan bahwa kerjasama Australia-Indonesia melalui program INOVASI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah yang membutuhkan.
Stapleton menjelaskan bahwa program kelas multigrade di Probolinggo merupakan contoh nyata kemitraan yang sukses antara kedua negara. "Pendekatan inovatif itu sangat bermanfaat di daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik, memastikan bahwa para siswa tetap dapat belajar secara efektif meskipun dengan keterbatasan sumber daya," tambahnya. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi internasional dapat memberikan solusi nyata untuk masalah pendidikan di daerah terpencil.
Kelas Rangkap: Solusi Inovatif untuk Tantangan Pendidikan
Pelaksana tugas Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen RI, Toni Toharudin, turut memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia menekankan relevansi kelas multigrade di daerah yang kekurangan guru dan memiliki jumlah murid yang sedikit, terutama di wilayah terpencil. Menurutnya, metode ini tidak hanya efisien, tetapi juga menawarkan manfaat lain.
"Kelas multigrade itu memberikan peluang bagi siswa untuk belajar secara lebih interaktif dan meningkatkan hubungan sosial antar-kelas," ujar Toharudin. Ia menambahkan bahwa siswa senior dapat membantu adik kelasnya, yang sangat bermanfaat dalam pengembangan keterampilan sosial mereka. Namun, Toharudin juga menyoroti pentingnya kualitas pengajaran yang mampu memenuhi kebutuhan siswa dari berbagai tingkatan usia dalam satu ruang kelas.
Guru, menurut Toharudin, harus mampu mengelola kelas dengan baik dan melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk berbagai kelompok usia. Hal yang terpenting adalah memastikan semua siswa mendapatkan perhatian yang memadai dan kesempatan belajar yang setara. Meskipun program ini awalnya difokuskan untuk daerah terpencil, Toharudin menyarankan bahwa kelas multigrade juga berpotensi diterapkan di daerah perkotaan dengan jumlah siswa sedikit dan kekurangan guru.
Kunjungan dan Kolaborasi
Kunjungan Tim Stapleton dan perwakilan Kemendikdasmen RI ke SDN Ngadisari 1 dan SDN Wonokerto II pada Kamis, 6 Februari 2024, menandai komitmen nyata dalam mendukung pendidikan di Indonesia. Kunjungan ini bukan hanya sekadar observasi, tetapi juga sebagai bentuk kolaborasi untuk menemukan solusi terbaik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Program kelas rangkap di Probolinggo menjadi bukti nyata keberhasilan kerjasama ini dan membuka jalan bagi penerapan model serupa di daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Kesimpulan
Pembelajaran kelas rangkap di Probolinggo mendapat apresiasi tinggi dari Kedutaan Australia dan Kementerian Pendidikan Indonesia. Program ini terbukti efektif mengatasi kekurangan guru di daerah terpencil, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mendorong interaksi sosial antar siswa. Kolaborasi antara Australia dan Indonesia dalam program ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama internasional dapat memberikan solusi inovatif untuk tantangan pendidikan di Indonesia.