Teknologi Digital: Kunci Pemerataan Akses Pendidikan di Jatim
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menekankan peran krusial teknologi digital dalam pemerataan akses pendidikan di Jawa Timur, khususnya melalui program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa teknologi digital menjadi kunci utama dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Jawa Timur. Pernyataan tersebut disampaikan saat beliau menjadi narasumber dalam acara Google for Education di Yogyakarta pada Kamis lalu, dengan tema "Transformasi Pembelajaran: Ciptakan Pengalaman Belajar yang Efektif, Inklusif, dan Relevan". Acara tersebut membahas pentingnya teknologi digital dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil. Beliau juga menekankan pentingnya program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) dalam upaya tersebut.
Dalam paparannya, Aries Agung Paewai menjelaskan bagaimana teknologi digital mampu menjembatani kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Melalui program KSRG, siswa dan guru di daerah terpencil mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses sumber belajar berkualitas tinggi yang sebelumnya sulit dijangkau. Salah satu contoh keberhasilan implementasi KSRG di Jawa Timur adalah SMAN 1 Balongpanggang, Gresik, yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembelajaran berkat pemanfaatan teknologi digital.
Meskipun demikian, Aries mengakui adanya tantangan dalam implementasi program ini. Keterbatasan kompetensi guru dalam mengoperasikan teknologi dan distraksi yang dialami siswa selama pembelajaran daring menjadi kendala yang perlu diatasi. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan intensif, kendala-kendala tersebut berhasil diatasi sehingga program KSRG dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Timur.
Program KSRG: Jembatan Menuju Pemerataan Pendidikan
Program Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) dinilai Aries Agung Paewai sebagai program strategis dalam menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di era digital. Program ini memungkinkan siswa dan guru di daerah terpencil untuk mengakses sumber belajar yang lebih luas dan berkualitas. Pengalaman SMAN 1 Balongpanggang, Gresik, menjadi bukti nyata keberhasilan program ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sekolah tersebut berhasil mengatasi berbagai kendala, termasuk keterbatasan kompetensi guru dan distraksi siswa, melalui pelatihan dan pendampingan intensif.
Keberhasilan SMAN 1 Balongpanggang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Timur, bahkan di seluruh Indonesia, untuk memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Dengan demikian, pemerataan akses pendidikan dapat terwujud dan kualitas pembelajaran dapat meningkat secara signifikan. Program ini juga menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi guru agar mereka mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.
Aries menekankan bahwa teknologi digital bukanlah pengganti peran guru, melainkan sebagai alat untuk memberdayakan guru. Teknologi digital membantu guru menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih inovatif dan inspiratif, sehingga mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, teknologi digital berperan sebagai pendukung utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Teknologi Digital
Meskipun program KSRG telah menunjukkan hasil yang positif, Aries Agung Paewai mengakui adanya beberapa tantangan dalam implementasinya. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan kompetensi guru dalam mengoperasikan teknologi digital. Untuk mengatasi hal ini, pelatihan dan pendampingan intensif diberikan kepada para guru agar mereka mampu menguasai teknologi dan memanfaatkannya secara efektif dalam proses pembelajaran.
Tantangan lain adalah distraksi yang dialami siswa selama pembelajaran daring. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan menarik agar siswa tetap fokus dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, serta strategi pembelajaran yang inovatif, diharapkan tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi. Hal ini akan memastikan bahwa program KSRG dapat memberikan dampak yang maksimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur.
Acara Google for Education tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk kepala dinas dari berbagai provinsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kesimpulannya, teknologi digital terbukti menjadi kunci penting dalam pemerataan akses pendidikan di Jawa Timur. Program KSRG, dengan dukungan pelatihan dan pendampingan yang intensif, telah menunjukkan keberhasilannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan mewujudkan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh siswa di Indonesia.