Kemenag Sumbar Prioritaskan Jamaah Haji Lansia dengan Kokarde Khusus
Kementerian Agama Sumatera Barat meluncurkan kokarde khusus untuk jamaah haji lansia, disabilitas, dan risiko tinggi agar mendapat layanan prioritas selama penyelenggaraan ibadah haji.

Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menerapkan kebijakan baru dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji tahun ini. Kebijakan tersebut berupa penggunaan kokarde khusus bagi jamaah calon haji lansia, disabilitas, dan mereka yang memiliki risiko tinggi kesehatan. Inovasi ini bertujuan untuk memastikan para jamaah tersebut mendapatkan layanan prioritas dari petugas selama prosesi ibadah haji. Langkah ini diambil di Padang, Sumatera Barat, dan telah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu.
Ketua PPIH Embarkasi Haji Padang, Mahyudin, menjelaskan bahwa kokarde khusus ini akan memudahkan identifikasi jamaah yang membutuhkan perhatian ekstra. Dengan adanya tanda pengenal ini, petugas dapat langsung memberikan pelayanan tanpa perlu menunggu antrean panjang. "Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Padang membuat kebijakan baru dengan memberikan kokarde khusus untuk jamaah calon haji (JCH) lansia, disabilitas dan jamaah yang berisiko tinggi agar mereka diprioritaskan oleh petugas," jelas Mahyudin dalam keterangannya di Padang, Sabtu lalu.
Langkah cepat dan responsif ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi stres bagi jamaah lansia dan disabilitas. Tidak hanya itu, kebijakan ini juga menunjukkan komitmen Kemenag Sumbar dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah haji, khususnya mereka yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan sistem ini, petugas akan langsung menghampiri, melayani, dan bahkan membantu mendorong jamaah menggunakan kursi roda hingga ke kamar mereka.
Layanan Prioritas untuk Jamaah Rentan
Inisiatif pemberian kokarde khusus ini merupakan bagian dari upaya Kemenag Sumbar untuk meningkatkan kualitas layanan haji. Pihak Kemenag terus melakukan evaluasi terhadap semua layanan di Asrama Haji Padang, terutama layanan one stop service kepada jamaah lansia, jamaah berisiko tinggi, dan disabilitas. "Kita terus melakukan evaluasi terhadap semua layanan di Asrama Haji Padang, terutama layanan one stop service kepada jamaah lansia, jamaah yang berisiko tinggi dan disabilitas," ungkap Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumbar tersebut.
Dengan adanya layanan prioritas ini, diharapkan jamaah haji lansia, disabilitas, dan jamaah berisiko tinggi dapat lebih tenang dan fokus menjalankan ibadah haji tanpa perlu khawatir dengan berbagai kendala fisik atau mobilitas. Hal ini sejalan dengan tujuan utama penyelenggaraan ibadah haji yaitu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi seluruh jamaah dalam menjalankan rukun Islam kelima ini.
Lebih lanjut, Mahyudin berharap terobosan baru ini dapat meningkatkan indeks pelayanan jamaah calon haji untuk musim haji 1446 Hijriah. "Layanan ini kita tujukan agar jamaah calon haji ini tidak capek, tidak gelisah dan tidak stres," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag Sumbar untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pengalaman ibadah haji yang lebih baik bagi seluruh jamaah.
Pemberangkatan Jamaah Haji dari Embarkasi Padang
Sebagai informasi tambahan, hingga Sabtu sore pukul 18.40 WIB, Embarkasi Haji Padang telah memberangkatkan empat kelompok terbang (kloter) atau sebanyak 1.691 calon haji. Pemberangkatan tersebut berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Proses keberangkatan jamaah haji ini menunjukkan kesiapan dan efisiensi dari pihak penyelenggara dalam mengelola keberangkatan jamaah haji dari Sumatera Barat.
Pada Sabtu sore, Embarkasi Haji Padang kembali menjadwalkan pemberangkatan kloter lima. Kloter ini merupakan gabungan jamaah calon haji dari Kota Padang dan Provinsi Bengkulu. "Sebanyak 53 calon haji asal Kota Padang ini akan diberangkatkan bersama 369 calon haji asal Bengkulu dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Madinah," terang Mahyudin. Hal ini menunjukkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak dalam memastikan kelancaran keberangkatan jamaah haji.
Dengan adanya sistem kokarde khusus ini, diharapkan pelayanan haji di Sumatera Barat semakin optimal dan memberikan kenyamanan bagi seluruh jamaah, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus. Kemenag Sumbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi seluruh jamaah.