Kemenkumham dan Kampus Bergandeng Tangan Kembangkan UMKM Indonesia
Kementerian UMKM menjalin kolaborasi strategis dengan beberapa kampus ternama untuk mengembangkan pendidikan vokasi dan memberdayakan UMKM Indonesia melalui program peningkatan kapasitas SDM dan digitalisasi.

Jakarta, 12 Maret 2024 (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi menggandeng tangan dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Kolaborasi ini diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman guna mengembangkan pendidikan vokasi berbasis praktik, mendorong kolaborasi industri, dan yang terpenting, menghubungkan dunia akademis dengan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM, Arif Rahman Hakim, menekankan peran strategis institusi pendidikan dalam mencetak generasi muda yang unggul. "Institusi pendidikan harus berperan strategis dalam membangun generasi muda yang kompeten secara akademik, berjiwa wirausaha, dan memahami teknologi serta digitalisasi. Sehingga bisa berkontribusi pada pengembangan UMKM, perluasan digitalisasi, dan peningkatan kapasitas SDM," ujar Sesmen Arif dalam keterangan resmi di Jakarta.
Kerja sama ini melibatkan beberapa perguruan tinggi ternama, antara lain Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI Kosgoro 1957), Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), dan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN-KAHMI). Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan sinergi positif antara dunia pendidikan dan sektor UMKM, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penguatan Vokasi dan Kolaborasi Industri
Sesmen Arif berharap, kesepakatan ini akan mendorong perkembangan pesat di dunia pendidikan dan sektor UMKM. Pendekatan pendidikan vokasi berbasis praktik dan kolaborasi industri menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan pendekatan ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia usaha, sehingga lebih siap menghadapi tantangan di lapangan kerja.
Kolaborasi ini juga diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori di kampus, tetapi juga menerapkannya secara langsung dalam membantu UMKM. Hal ini akan menghasilkan wirausaha muda yang adaptif dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Lebih lanjut, Sesmen Arif menekankan pentingnya menciptakan wirausaha muda yang inovatif dan mampu berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan global dan membawa UMKM Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Implementasi PP Nomor 7 Tahun 2021
Sesmen Arif juga mengingatkan pentingnya mengawal Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. "Dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, ada kebijakan alokasi belanja pemerintah untuk produk UMKM sebesar 40 persen. Pertanyaannya apakah benar ini sudah dioptimalkan untuk produk dalam negeri? Kalau kebijakan ini dikawal untuk fokus pada produk dalam negeri, maka diharapkan bisa menumbuhkan usaha baru. Sehingga UMKM bisa naik kelas," tegasnya.
Dengan mengoptimalkan kebijakan ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru. Fokus pada produk dalam negeri juga akan memperkuat perekonomian nasional dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan UMKM Indonesia. Kolaborasi dengan perguruan tinggi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku UMKM, diharapkan UMKM Indonesia dapat semakin berkembang dan berdaya saing.
Optimalisasi Peran Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)
Sesmen UMKM juga mendorong pemanfaatan optimal Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di lebih dari 100 lokasi di Indonesia. Mahasiswa dapat berperan aktif sebagai konsultan bagi UMKM, misalnya dalam mengerjakan tugas akhir. Interaksi langsung ini akan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dan sekaligus membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Dengan adanya PLUT, mahasiswa dapat belajar langsung dari pengalaman para pelaku UMKM. Mereka dapat mempelajari strategi bisnis, manajemen keuangan, dan berbagai aspek penting lainnya dalam menjalankan usaha. Hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang sukses.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara Kementerian UMKM dan perguruan tinggi ini merupakan langkah strategis dalam mengembangkan UMKM Indonesia. Dengan pendekatan pendidikan vokasi berbasis praktik dan kolaborasi industri, diharapkan UMKM Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing di kancah global. Pemanfaatan PLUT juga akan memperkuat sinergi antara dunia akademis dan pelaku UMKM.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.