Kemenperin Perkuat Industri Petrokimia dengan SDM Kompeten
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemajuan industri petrokimia di Indonesia melalui peningkatan kualitas SDM, guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan daya saing global.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan langkah strategis untuk memperkuat industri petrokimia nasional melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Langkah ini diyakini akan memenuhi kebutuhan pasar domestik dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2024.
Industri petrokimia memegang peranan penting sebagai 'mother of industry', menyuplai bahan baku bagi berbagai sektor manufaktur seperti plastik, tekstil, karet sintetis, kosmetik, bahan pembersih, dan farmasi. Penguatan industri ini, menurut Menperin, akan memperkuat struktur manufaktur Indonesia dan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri.
Salah satu strategi kunci yang dijalankan Kemenperin adalah mendukung pembangunan kilang minyak (refinery) untuk memperkuat sektor hulu petrokimia. Hal ini akan mengoptimalkan produksi nafta, bahan baku utama bagi berbagai industri turunan. Pembangunan kilang minyak ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, meningkatkan nilai tambah, menarik investasi, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Penguatan SDM Petrokimia melalui Kerja Sama
Untuk mendukung pembangunan industri petrokimia, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) berperan aktif dalam penyediaan SDM yang kompeten. Politeknik Industri Petrokimia Banten, sebuah unit pendidikan vokasi di bawah BPSDMI, menjadi ujung tombak dalam mencetak tenaga kerja terampil di sektor ini.
Pada Mei 2024, Politeknik Industri Petrokimia Banten menjalin kerja sama dengan Chandra Asri Group untuk meningkatkan kompetensi SDM industri. Kerja sama ini meliputi penyusunan kurikulum, penyediaan alat praktikum, kesempatan magang, dan keterlibatan praktisi industri dalam proses pembelajaran. Kepala BPSDMI, Masrokhan, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM industri nasional.
Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan SDM yang terampil dan siap kerja, memenuhi kebutuhan industri petrokimia yang terus berkembang. Chandra Asri Group, melalui Direktur Legal, External Affairs and Circular Economy, Edi Rivai, menyatakan komitmennya dalam memfasilitasi akses pendidikan yang aplikatif dan berorientasi industri.
Kurikulum Berbasis Industri dan _Link and Match_
Direktur Politeknik Industri Petrokimia Banten, Supardi, menjelaskan bahwa Kemenperin menjamin kompetensi lulusan melalui pembelajaran berbasis praktik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kerja sama dengan mitra industri seperti Chandra Asri Group sangat penting dalam membentuk kurikulum berbasis industri, meningkatkan kualitas pengajar praktisi, memfasilitasi magang mahasiswa, dan menyediakan peralatan laboratorium yang memadai.
Model kerja sama ini merupakan implementasi nyata konsep link and match antara pendidikan vokasi dan sektor industri. Dengan demikian, lulusan Politeknik Industri Petrokimia Banten diharapkan mampu langsung berkontribusi pada perkembangan industri petrokimia di Indonesia dan siap menghadapi tantangan global.
Peningkatan kualitas SDM di sektor petrokimia menjadi kunci utama dalam memperkuat industri ini. Kolaborasi antara Kemenperin dan sektor swasta seperti Chandra Asri Group menunjukkan komitmen nyata untuk membangun industri petrokimia Indonesia yang berdaya saing tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik serta internasional.