KemenPPPA dan Kemenkes: Edukasi untuk Ketahanan Keluarga yang Kuat
Pemerintah melalui KemenPPPA dan Kemenkes galakkan edukasi guna membangun kesetaraan gender dan ketahanan keluarga melalui program Makan Bergizi Gratis, pola pengasuhan positif, serta Cek Kesehatan Gratis.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gencar mengupayakan edukasi untuk membangun kesetaraan gender dan ketahanan keluarga di Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai program, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dan promosi pola pengasuhan positif. Inisiatif ini diluncurkan di Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2024, sebagai respon terhadap berbagai permasalahan rumah tangga, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang akarnya seringkali terletak pada kurangnya edukasi.
Menurut Wamen PPPA, kurangnya edukasi merupakan faktor utama penyebab berbagai masalah rumah tangga. Oleh karena itu, pendekatan preventif melalui peningkatan pemahaman perempuan menjadi sangat penting. Salah satu fokus utama adalah pemahaman tentang perencanaan keluarga (family planning) untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan, misalnya kesulitan ekonomi akibat jumlah anak yang tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi keluarga. "Berbagai masalah terkait rumah tangga, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah karena kurangnya edukasi," ujar Wamen PPPA Veronica Tan.
Program MBG menjadi salah satu pilar penting dalam membangun ketahanan keluarga. Kerja sama KemenPPPA dan Kemenkes bertujuan memberdayakan ibu-ibu untuk mengolah makanan bergizi bagi anak-anak mereka, guna mencegah stunting. Wamen PPPA juga mendorong inisiatif bercocok tanam di rumah, seperti menanam sayuran dan memelihara ikan, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. "Bersama-sama bergerak dalam ketahanan dapur keluarga dengan memelihara tanaman sayur sendiri. Kalau yang punya halaman di dan daerah-daerah desa kan mereka bisa piara ikan itu," tambahnya.
Membangun Ketahanan Keluarga melalui Edukasi dan Program Kolaboratif
Program MBG dirancang sebagai gerakan kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh. Selain MBG, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga diluncurkan untuk memastikan kesehatan keluarga tetap terjaga. Kolaborasi ini juga melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menekankan pentingnya pola pengasuhan positif dalam membangun keluarga yang sehat dan harmonis. Program ini difokuskan pada peningkatan kemampuan orang tua dalam berkomunikasi dan mengelola emosi serta stres. "Karena kita lihat kekerasan dan seterusnya itu kebanyakan kemampuan orang tua untuk berkomunikasi maupun untuk me-manage emosi dan stresnya itu tidak terlalu kita beri bantuan sebelumnya," jelas Endang.
Endang juga menyoroti peran penting perempuan dalam pengasuhan anak. Kesehatan jiwa perempuan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pengasuhan yang baik bagi anak-anak. "Menurutnya, perempuan adalah komponen paling penting dalam pengasuhan anak, sehingga jika perempuan tidak sehat kejiwaannya, maka sulit untuk mengasuh anak-anaknya. Jadi kita lihat pengasuhan itu bahkan mulai dari preconception, jadi bahkan belum dibuahi sudah harus diinginkan dulu," tambahnya.
Pentingnya Peran Perempuan dalam Ketahanan Keluarga
Edukasi dan pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama dalam upaya membangun ketahanan keluarga. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, diharapkan dapat tercipta keluarga yang lebih sehat, sejahtera, dan bebas dari kekerasan.
Program-program yang dicanangkan oleh KemenPPPA dan Kemenkes ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menciptakan keluarga Indonesia yang lebih kuat dan tangguh. Kolaborasi antar kementerian dan lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program-program ini.
Melalui pendekatan holistik yang mengintegrasikan edukasi, pemberdayaan, dan akses terhadap layanan kesehatan, pemerintah berupaya untuk membangun fondasi yang kuat bagi keluarga Indonesia. Upaya ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek psikologis dan sosial, guna menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Kesimpulan
Inisiatif KemenPPPA dan Kemenkes dalam menggalakkan edukasi dan program-program pendukung, seperti MBG dan CKG, menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun ketahanan keluarga. Pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan keluarga di Indonesia.