Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta untuk Ahli Waris Korban Longsor Pekalongan
Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan santunan Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal akibat longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, yang terjadi pada 20 Januari 2024, serta bantuan bagi korban luka dan upaya pemulihan.

Bencana longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang terjadi Senin, 20 Januari 2024, menyisakan duka mendalam. Hujan deras mengakibatkan tanah longsor, menewaskan 22 orang, melukai 13 lainnya, dan 4 masih dinyatakan hilang. Kementerian Sosial (Kemensos) langsung bergerak cepat memberikan bantuan.
Kemensos menyalurkan santunan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris setiap korban meninggal. Korban luka berat mendapatkan santunan maksimal Rp5 juta. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan komitmen Kemensos untuk terus memberikan dukungan. "Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik, dan menyiapkan santunan untuk korban meninggal. Kami masih terus mengupdate data karena kemungkinan adanya korban tambahan," ujar Gus Ipul dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2024.
Data korban yang dirilis Kemensos cukup detail. Daftar nama 22 korban meninggal dunia meliputi Revalina, Suyati, Kiki Pramudita, dan lain-lain. Sedangkan korban luka meliputi Luwung Purwanto, Musrofin, Santi, dan beberapa lainnya. Empat orang masih dinyatakan hilang, yaitu M. Teguh Imanto, Aurel, Tegar Hapriyanto, dan M. Nasrullah.
Upaya pencarian dan bantuan kemanusiaan terus dilakukan. Kemensos menerjunkan 40 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses pencarian korban hilang. Sebelumnya, Tagana juga mendirikan dapur umum di halaman SD 02 Yosorejo, Kecamatan Petung Priono, yang mampu memproduksi hingga 4.500 bungkus makanan per hari untuk pengungsi.
Bantuan logistik yang telah disalurkan cukup beragam. Ini termasuk 300 paket perlengkapan keluarga, 580 paket makanan siap saji, 694 paket makanan anak, dan masih banyak lagi. Total bantuan mencakup tenda, selimut, pakaian, dan perlengkapan lainnya untuk memenuhi kebutuhan para korban.
Faktor penyebab longsor kompleks. Selain hujan deras, kondisi tanah yang labil di 11 kecamatan di Pekalongan juga memperparah dampak bencana. Hal ini menunjukkan pentingnya mitigasi bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kemensos menekankan komitmen pendampingan jangka panjang. "Kemensos berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat terdampak dan memastikan pemerintah hadir, tidak hanya dengan bantuan logistik, tetapi juga kepedulian dan perhatian langsung," tegas Gus Ipul. Ini menunjukkan bahwa bantuan tidak hanya bersifat material, namun juga mencakup aspek psikososial.