Kemensos Uji Petik DTSEN, Pastikan Bansos Tepat Sasaran
Kemensos segera melakukan uji petik DTSEN untuk memastikan data penerima bantuan sosial tepat sasaran setelah diterbitkannya Inpres Nomor 4 Tahun 2025.

Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat merespon Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul), mengumumkan rencana uji petik lapangan yang akan segera dilakukan. Uji petik ini bekerja sama dengan pemerintah daerah, mulai dari tingkat gubernur hingga wali kota, untuk memvalidasi data DTSEN dengan kondisi riil di lapangan. Hal ini diumumkan pada Jumat, 14 Februari 2025 di Jakarta.
Verifikasi dan Validasi Berkala DTSEN
Mensos Gus Ipul menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data. "Ini terus kita lakukan verifikasi dan validasi," tegasnya. Kemensos dan Badan Pusat Statistik (BPS) berkomitmen untuk melakukan verifikasi dan validasi DTSEN setiap tiga bulan sekali. Langkah ini memastikan data selalu up-to-date dan akurat.
Selain verifikasi berkala, Kemensos juga membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mengawasi prosesnya. Satgas ini akan memantau proses DTSEN dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Tersedia pula hotline untuk masyarakat melaporkan permasalahan terkait data. Sistem monitoring dan evaluasi yang ketat juga diterapkan untuk memastikan efektivitas program.
Prosedur Operasional Standar dan Dampak Pemutakhiran
Pemutakhiran data DTSEN akan mengikuti Standar Operating Procedure (SOP) yang telah disepakati Kemensos dan BPS. Mensos menjelaskan kemungkinan adanya perubahan penerima manfaat bantuan sosial (bansos) antar triwulan. Artinya, penerima bansos di triwulan pertama belum tentu menerima bansos di triwulan kedua, karena pemutakhiran data. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bansos tepat sasaran.
Menanggapi kritik mengenai bansos yang tidak tepat sasaran, Mensos mengakui hal tersebut sebagai pekerjaan rumah Kemensos. "Maka, sejak awal Presiden memberikan arahan kita diminta untuk memperbaiki data itu," ujarnya. Kemensos dan BPS telah berkoordinasi selama tiga bulan terakhir untuk memperbaiki data dan meningkatkan akurasi penyaluran bansos.
Integrasi Data dan Akurasi DTSEN
Inpres Nomor 4 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 5 Februari 2025, menjadikan DTSEN sebagai acuan utama seluruh program bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat. DTSEN mengintegrasikan tiga basis data utama: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Untuk memastikan akurasi, data DTSEN diuji silang oleh BPS dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri. Meskipun data DTSEN telah difinalisasi, sifatnya tetap dinamis. Pemutakhiran berkala setiap tiga bulan memastikan data selalu valid dan relevan dengan kondisi terkini.
Digitalisasi untuk Bansos Tepat Sasaran
Kemensos terbuka terhadap pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan akurasi penyaluran bansos. "Kita setuju bahwa digitalisasi dalam penyaluran bansos nanti ada hal-hal lain yang bisa mendukung bansos ini tepat sasaran, tentu kami sangat terbuka," kata Mensos. Integrasi data dan teknologi diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dan memastikan bantuan sosial tepat sasaran.