Kementan dan Baznas Kolaborasi: Tingkatkan Produktivitas Petani!
Kementerian Pertanian dan Baznas berkolaborasi optimalkan zakat ASN untuk pemberdayaan petani kecil, dorong produktivitas, dan ketahanan pangan nasional.
Kementan dan Baznas Bergandengan Tangan untuk Petani!
Jakarta, 21 Januari 2024 - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) resmi bekerja sama. Tujuannya mulia: mengelola dana zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementan agar dapat memberdayakan petani kecil di Indonesia. Kolaborasi ini diumumkan setelah pertemuan antara Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Kantor Pusat Kementan, Jakarta.
Mengapa Kolaborasi Ini Penting?
Potensi zakat ASN Kementan sangat besar, mencapai Rp12 miliar per tahun! Dana ini akan dikelola secara transparan dan akuntabel untuk membantu para penerima zakat (mustahik), khususnya petani. Wakil Ketua Baznas menekankan bahwa bantuan tak hanya berupa uang, tetapi juga pendampingan untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian para petani. Ini sejalan dengan visi Baznas untuk menciptakan petani yang tangguh dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Bagaimana Baznas Memberdayakan Petani?
Baznas telah berpengalaman dalam pemberdayaan petani. Sejak 2011, mereka telah mengelola 47 titik pertanian di berbagai wilayah Indonesia, masing-masing dengan lahan seluas 30-50 hektare. Program ini tak sekadar memberikan bantuan alat dan modal, tetapi juga memberikan pendampingan intensif. Petani dibina untuk bekerja sama dalam pengelolaan alat pertanian, seperti traktor, membentuk komunitas yang saling mendukung.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional
Kolaborasi Kementan dan Baznas ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Kedua lembaga berkomitmen untuk memastikan setiap program yang dijalankan mendukung visi besar Indonesia sebagai negara yang mandiri di bidang pangan. Dengan sinergi ini, diharapkan produktivitas petani meningkat dan ketahanan pangan nasional semakin kuat.
Dukungan Kementan dan Aksi Nyata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia berkomitmen membangun sistem pembayaran zakat yang lebih sistematis dan transparan. Sebagai bentuk nyata dukungan, Kementan menyerahkan 10 unit traktor kepada petani binaan Baznas. Selain itu, Kementan juga akan menyediakan bibit dan benih untuk mendukung program pertanian produktif di seluruh Indonesia.
Modernisasi Pertanian: Kunci Kemajuan Petani
Mentan juga menekankan pentingnya modernisasi pertanian. Tujuannya untuk menekan biaya produksi hingga 50 persen dan meningkatkan pendapatan petani dua kali lipat. Beliau percaya bahwa pertanian modern adalah kunci bagi petani kecil untuk maju dan mandiri.
Kesimpulan
Kerja sama Kementan dan Baznas ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan pengelolaan zakat yang optimal dan pendampingan yang intensif, diharapkan petani Indonesia dapat semakin produktif dan mandiri.