Baznas RI dan Kemenko PMK Jalin Kerja Sama Atasi Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
Baznas RI dan Kemenko PMK berkolaborasi untuk memberantas kemiskinan ekstrem di Indonesia melalui program pemberdayaan ekonomi dan penyaluran zakat yang tepat sasaran.

Jakarta, 21 Maret 2024 - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem dan memberdayakan masyarakat kurang mampu (mustahik) di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyatakan komitmen Baznas untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Baznas berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat," ujar Noor Achmad dalam keterangan resmi di Jakarta.
Kerja sama ini difokuskan pada optimalisasi peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi. Baznas melihat potensi besar zakat untuk meningkatkan taraf hidup mustahik. Program-program pemberdayaan ekonomi yang telah berjalan, seperti ZChicken, ZMart, ZAuto, dan ZCoffee, akan menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi umat dan membantu pengentasan kemiskinan ekstrem.
Program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik
Baznas telah menjalankan berbagai program pemberdayaan ekonomi mustahik yang terbukti efektif. Program-program ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan konsumtif, tetapi juga bantuan produktif yang berkelanjutan. "Baznas tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya konsumtif tapi juga bantuan produktif, kami punya program-program pemberdayaan UMKM dan ekonomi produktif seperti ZChicken, ZMart, ZAuto, dan ZCoffee, kami siap berbagi pengalaman dan bekerja sama dengan Kemenko PMK untuk memperluas dampak positif program-program tersebut," jelas Noor Achmad.
Integrasi program-program Baznas dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi kunci keberhasilan. Dengan data yang akurat, penyaluran zakat dapat lebih tepat sasaran dan efektif. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan dampak positif program-program tersebut.
Noor Achmad berharap, dengan dukungan Kemenko PMK, program-program Baznas dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Dukungan Kemenko PMK
Menko PMK, Abdul Muhaimin Iskandar, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. Beliau menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah untuk mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem. "Melalui sinergi yang kuat, maka program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa diwujudkan sesuai target," kata Abdul Muhaimin Iskandar.
Abdul Muhaimin Iskandar juga menegaskan pentingnya data yang akurat dalam penyaluran bantuan. Penggunaan DTSEN sebagai acuan penyaluran bantuan atau zakat sangat penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efektif. "Kita sedang menuntaskan strategi penanggulangan kemiskinan, satu yang paling pokok dari strategi itu kan data. Alhamdulillah kita sudah menuntaskan, begitu dilantik, Presiden Prabowo langsung instruksi pokoknya harus tunggal data, tidak ada tumpang tindih data, sekarang data kemiskinan kita setiap tiga bulan di update, akurasinya terpelihara, tidak ada dua tiga data yang berbeda di kementerian yang berbeda. Itu tahap pertama yang sudah kita tuntaskan dalam penanggulangan kemiskinan," jelasnya.
Dengan kolaborasi yang solid antara Baznas RI dan Kemenko PMK, diharapkan program-program pengentasan kemiskinan ekstrem dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
Kerja sama ini menandai langkah maju dalam upaya pemerintah dan lembaga filantropi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Komitmen bersama dan pemanfaatan data yang akurat menjadi kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan tersebut.