Kementerian ESDM Prioritaskan Ketahanan Energi di APBN 2025
Menyusul Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, Kementerian ESDM memprioritaskan anggaran untuk menjaga ketahanan energi nasional meskipun ada efisiensi anggaran secara menyeluruh.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyesuaikan program kerjanya. Fokus utama? Menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini dilakukan sebagai respons atas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa meskipun pemerintah tengah berupaya melakukan efisiensi anggaran, ketahanan energi tetap menjadi prioritas. "Kami sedang menyesuaikan kegiatan-kegiatan, fokus dengan ketersediaan energi secara nasional. Ketahanan energi," ujar Yuliot saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat lalu.
Presiden telah menginstruksikan efisiensi anggaran pemerintah sebesar Rp306,69 triliun untuk APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Tujuannya? Menjaga stabilitas fiskal dan meningkatkan pelayanan publik. Inpres ini mengarahkan efisiensi anggaran di berbagai sektor, termasuk Kementerian ESDM.
Efisiensi Anggaran dan Ketahanan Energi
Meskipun ada pemangkasan anggaran, Kementerian ESDM memastikan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional. Aktivitas lapangan kini difokuskan pada ketersediaan energi dalam negeri. Presiden menekankan pentingnya ketahanan energi nasional, bahkan di tengah upaya efisiensi anggaran.
Rincian Efisiensi Anggaran
Target efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, rinciannya: Rp256,1 triliun dari kementerian/lembaga, dan Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah. Inpres tersebut mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk memprioritaskan peningkatan pelayanan publik, bukan hanya pemerataan antar daerah atau mengikuti pola anggaran tahun sebelumnya.
Fokus pada Pelayanan Publik
Inpres ini menekankan pentingnya fokus pada peningkatan pelayanan publik. Anggaran harus dialokasikan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Kementerian ESDM akan memastikan program-program yang dijalankan tetap selaras dengan arahan Inpres tersebut, demi menjaga ketahanan energi nasional.
Kesimpulannya, Kementerian ESDM akan melakukan penyesuaian program dan anggaran. Prioritas tetap pada ketahanan energi nasional, sejalan dengan arahan Presiden dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025, meski terdapat pengurangan anggaran secara menyeluruh.