Khofifah Komitmen Implementasikan Astacita dan Nawabakti Satya untuk Jawa Timur Emas
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tegaskan komitmen implementasi program Astacita dan Nawabakti Satya untuk percepat pembangunan Jawa Timur dan dukung Indonesia Emas 2045.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan birokrasi dan mempercepat implementasi dua program unggulan, yaitu Astacita dan Nawabakti Satya. Hal ini disampaikan Khofifah dalam penutupan rangkaian kegiatan Jatim Retreat 2025 di Kota Batu, Jawa Timur, pada Senin (28/4). Tujuan utamanya adalah mewujudkan Jawa Timur sebagai 'Gerbang Baru Nusantara' dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Retreat dua hari tersebut menjadi momentum penting bagi Jawa Timur untuk memperkokoh tekad dalam mendukung pelaksanaan Astacita yang selaras dengan Nawabakti Satya. Khofifah menyampaikan, "Retreat ini menjadi momentum berharga untuk memperkokoh tekad bahwa Jawa Timur siap mendukung pelaksanaan Astacita yang selaras dengan Nawabakti Satya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045." Apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh panitia, peserta, dan narasumber atas antusiasme dan semangat kebersamaan yang ditunjukkan selama kegiatan.
Dalam sambutannya, Khofifah juga menekankan pentingnya kesiapan birokrasi dalam menghadapi kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Ia berharap AI dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pelayanan publik tanpa mengabaikan aspek etika, keamanan data, dan ketahanan sosial. Khofifah menambahkan, "Pemanfaatan AI harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kualitas pelayanan pemerintah."
Penguatan Birokrasi dan Implementasi Program
Khofifah mengajak seluruh peserta untuk menerjemahkan semangat Jatim Retreat 2025 ke dalam kinerja nyata di masing-masing perangkat daerah. Implementasi Nawabakti Satya yang selaras dengan delapan misi Astacita harus diawasi dan dijalankan dengan sungguh-sungguh. Ia mengingatkan, "Jangan biarkan semangat dan hasil dari retreat ini menguap begitu saja. Jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat gerakan perubahan dan perbaikan tata kelola pemerintahan di seluruh lini."
Keberhasilan retreat, menurut Khofifah, tidak hanya diukur dari keaktifan diskusi, tetapi juga dari aksi nyata yang dilakukan di masing-masing satuan kerja. Para kepala perangkat daerah didorong untuk meningkatkan produktivitas dan memperbarui kapasitas diri, serta membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat. Khofifah juga menekankan pentingnya berpegang pada nilai-nilai Nawabakti Satya Jilid II dan memperkuat semangat adaptif, responsif, serta pelayanan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Khofifah menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh upaya yang dilakukan mendapat ridho dari Allah SWT. Hal senada disampaikan oleh beberapa kepala perangkat daerah yang turut hadir dalam acara tersebut, seperti Kepala Bapenda Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Agung Aries Paewai, dan Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Cita Rosita Sigit Prakoeswa. Mereka memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan retreat dan manfaatnya bagi peningkatan kapasitas dan koordinasi antar perangkat daerah.
Partisipasi dan Harapan ke Depan
Ketiga peserta tersebut berharap agar kegiatan serupa dapat diperluas cakupannya, termasuk melibatkan pejabat eselon III dan IV, sehingga lebih banyak ASN yang dapat terpengaruh oleh penguatan kapasitas dan pertukaran gagasan. Jatim Retreat 2025 menghadirkan narasumber nasional terkemuka, antara lain Gubernur Lemhannas, Ketua KPK, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian PAN-RB, Kodam V/Brawijaya, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Secara keseluruhan, Jatim Retreat 2025 merupakan langkah strategis dalam upaya memperkuat birokrasi Jawa Timur dan memastikan implementasi program Astacita dan Nawabakti Satya berjalan efektif dan berdampak positif bagi masyarakat. Komitmen Khofifah dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara dan berkontribusi pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari Gubernur Khofifah, diharapkan implementasi Astacita dan Nawabakti Satya dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Jawa Timur. Penguatan birokrasi dan pemanfaatan teknologi, khususnya AI, menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Partisipasi aktif dari seluruh ASN di Jawa Timur sangat penting untuk mewujudkan visi Jawa Timur yang lebih maju dan sejahtera.