KITB Bangun Ekosistem Vokasi: SMK Batang Belajar dari SMK Mitra Industri MM2100
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) berkomitmen membangun ekosistem pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri melalui kunjungan benchmarking SMK Batang ke SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang.

Jakarta, 18 Februari 2024 - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Langkah nyata ini terlihat dari kunjungan benchmarking yang dilakukan bersama dinas ketenagakerjaan, kepala sekolah, dan perwakilan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ke SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik pengelolaan SMK berbasis industri. Para peserta ingin memahami kolaborasi efektif antara institusi pendidikan dan dunia usaha, serta mengadopsi strategi peningkatan kedisiplinan, inovasi, dan inspirasi dalam pembelajaran. Tujuan utamanya adalah mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan siap kerja di industri.
Memahami Strategi SMK Berbasis Industri
Direktur Kelembagaan dan Humas KITB, M. Fakhrur Rozi, menjelaskan bahwa sinergi antara SMK dan dunia usaha sangat penting untuk meningkatkan daya saing lulusan. Kunjungan ke SMK Mitra Industri MM2100 memberikan kesempatan bagi SMK Batang untuk belajar dari pengalaman sekolah yang telah sukses menerapkan kurikulum berbasis industri dan sistem magang yang efektif.
Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri, Darwoto, dan Kepala SMK Mitra Industri MM2100, Lispiyatmini, menyambut kunjungan tersebut dan berbagi pengalaman mereka. Mereka memaparkan strategi yang telah diterapkan, mulai dari perancangan kurikulum hingga pelaksanaan program magang. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi SMK di Batang untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
KITB: Komitmen Nyata Penguatan SMK Berbasis Industri
KITB menegaskan bahwa penguatan SMK berbasis industri bukan hanya wacana, melainkan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan tenaga kerja yang kompeten. Dengan transfer pengetahuan dan pengalaman dari SMK Mitra Industri MM2100, diharapkan ekosistem pendidikan vokasi di Batang dapat semakin maju dan siap menghadapi tantangan global.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang, Rakhmat Nirul Fadilah, menekankan pentingnya benchmarking ini sebagai kesempatan emas bagi SMK di Batang. Ia berharap, ke depannya, SMK di Batang mampu mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini sejalan dengan visi KITB untuk menciptakan SDM unggul dan siap bersaing di pasar kerja internasional.
KITB dan Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) merupakan pengelola kawasan industri seluas 4.300 hektare di Kabupaten Batang. Kawasan ini, yang dikenal sebagai Grand Batang City, didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pendirian KITB didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi Jawa Tengah.
KITB memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi di Jawa Tengah dan Indonesia. Dengan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi, KITB turut berkontribusi dalam penyediaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri di kawasan tersebut. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di kancah global.
Melalui program-program seperti ini, KITB tidak hanya membangun infrastruktur industri, tetapi juga investasi dalam sumber daya manusia yang akan menjadi tulang punggung kemajuan industri di masa depan. Kolaborasi antara KITB, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan vokasi menjadi kunci sukses dalam menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan berdaya saing.