KKP Dorong Potensi Perairan Darat Sumsel untuk Ketahanan Pangan Nasional
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan potensi perairan darat Sumatera Selatan (Sumsel) seluas 2,5 juta hektare untuk ketahanan pangan dan membuka lapangan kerja.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mendorong pengembangan potensi perairan darat di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai upaya strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh luasnya perairan darat Sumsel yang mencapai 2,5 juta hektare, potensi produksi perikanan darat yang signifikan, serta jumlah nelayan yang besar di daerah tersebut. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumsel dan berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) KKP, I Nyoman Radiarta, menjelaskan bahwa potensi perairan darat Sumsel tidak hanya besar dari segi luas, tetapi juga produktif. Produksi perikanan darat Sumsel mencapai angka yang mengesankan, yaitu 70 ribu ton per tahun dengan nilai ekonomi mencapai Rp3,7 triliun. Lebih dari 80 ribu nelayan di Sumsel menggantungkan mata pencahariannya pada sektor ini. "Berdasarkan data, provinsi itu memiliki luas perairan darat mencapai 2,5 juta hektare yang dapat dioptimalkan untuk mendukung ketersediaan pangan dan membuka lapangan kerja," kata Nyoman Radiarta.
Selain kontribusi ekonomi yang signifikan, pengembangan perairan darat Sumsel juga memberikan manfaat ekologis yang penting. Perairan darat berperan dalam konservasi keanekaragaman hayati dan mitigasi risiko kebakaran lahan. Lebih jauh lagi, perairan darat menjadi sumber protein hewani lokal yang terjangkau, sehingga sangat mendukung program ketahanan pangan nasional. "Yang tidak kalah penting, perairan darat menjadi sumber protein lokal yang terjangkau dan mendukung program ketahanan pangan nasional," ujar Nyoman menambahkan.
Pengembangan Potensi dan Peran Penyuluh Perikanan
KKP berkomitmen untuk mengembangkan potensi perairan darat Sumsel dengan melibatkan aktif para penyuluh kelautan dan perikanan. Para penyuluh ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga berperan dalam memberikan pencerahan (enlighment), memperkaya kapasitas masyarakat (enrichment), dan memberdayakan mereka agar mandiri (empowerment). Di Sumsel sendiri, terdapat 158 penyuluh kelautan dan perikanan aktif dari total 475 penyuluh yang berada di Satminkal Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang.
Hasil kerja penyuluh perikanan di Sumsel cukup signifikan. Pada tahun 2024, sebanyak 5.616 kelompok telah dibina dan difasilitasi; 589 kelompok baru dibentuk; dan 226 kelompok berhasil naik kelas. Keberhasilan ini juga ditandai dengan tiga kelompok yang mendapatkan fasilitas sebagai percontohan. Program-program ini telah melibatkan lebih dari 1.100 tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja baru di bidang kelautan dan perikanan.
Salah satu program unggulan adalah pengembangan konsep Smart Fisheries Village atau desa perikanan cerdas di Instalasi Mariana dan Instalasi Patra Tani. Model ini mengintegrasikan berbagai upaya, mulai dari budidaya ikan patin perkasa, pembentukan inti-plasma bisnis perikanan, pelatihan teknis dan manajerial, hingga penebaran kembali ikan lokal (restocking).
Model Smart Fisheries Village ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjamin keberlanjutan ekosistem perairan darat. Hal ini sejalan dengan visi KKP untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Program Makan Bergizi dan Dukungan Pemerintah
Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap protein hewani dari perairan darat, BPPSDM KP melalui BRPPUPP menginisiasi program Makan Bergizi Gratis dengan Menu Ikan Perairan Darat Lokal. Program ini telah mendistribusikan lebih dari 9.600 porsi makanan bergizi kepada pelajar, ibu hamil, dan anak-anak di 41 lokasi di Sumsel.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menyatakan bahwa perairan darat memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain kegiatan penangkapan, kegiatan budidaya di perairan darat juga digalakkan oleh KKP untuk menjaga populasi perikanan dan mendukung program ketahanan pangan.
Program-program KKP di Sumsel ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan potensi perairan darat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan partisipatif, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.