KLB PMK di Sumatera Barat: 770 Ternak Terdampak, Vaksinasi Ditingkatkan
Pemerintah Sumatera Barat laporkan peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sejak November 2024, dengan 770 ekor ternak terdampak dan upaya vaksinasi diintensifkan.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sumatera Barat Meningkat
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan peningkatan signifikan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sejak November 2024. Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar menunjukkan lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, terutama di bulan November 2024. Hal ini menimbulkan keprihatinan dan mendorong upaya pencegahan lebih intensif.
Dampak PMK di Sumatera Barat
Dari 1 November 2024 hingga 12 Januari 2025, tercatat 103 kasus PMK dengan total 770 ekor ternak terjangkit. Meskipun demikian, kabar baiknya, sebanyak 142 hewan telah dinyatakan sembuh, dan angka kematian ternak relatif rendah, berkisar satu hingga dua persen. Penyebaran PMK ini teridentifikasi di 12 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, meliputi Agam, Dharmasraya, Pariaman, Payakumbuh, Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Tanah Datar.
Upaya Pencegahan dan Penanganan PMK
Tujuh kabupaten dan kota lainnya di Sumbar hingga saat ini belum melaporkan kasus PMK. Namun, petugas kesehatan hewan tetap aktif melakukan patroli dan imbauan kepada peternak untuk segera melapor jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka. Di awal tahun 2025, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar mencatat 17 kasus baru. Berdasarkan data historis sejak 2022, angka kesakitan PMK memang tinggi, tetapi angka kematian relatif rendah. Pemerintah daerah berupaya mengendalikan wabah ini dengan berbagai strategi.
Vaksinasi PMK di Kota Padang
Sebagai bentuk antisipasi, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pertanian telah menyiapkan 1.000 dosis vaksin PMK. Vaksinasi ini merupakan arahan langsung dari Kementerian Pertanian untuk mencegah meluasnya wabah PMK di Indonesia, termasuk di Kota Padang. Masyarakat yang ternaknya terjangkit PMK diimbau untuk segera melapor ke Dinas Pertanian setempat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Peningkatan kasus PMK di Sumatera Barat sejak November 2024 menjadi perhatian serius pemerintah. Meskipun angka kematian ternak relatif rendah, upaya pencegahan dan penanganan tetap diintensifkan melalui vaksinasi dan pengawasan ketat. Kerja sama antara pemerintah dan peternak sangat penting untuk menekan penyebaran PMK dan melindungi populasi ternak di Sumatera Barat.