KLH Perkuat Elemen Perdagangan Karbon untuk Integritas Pasar
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menekankan penguatan elemen perdagangan karbon, termasuk Sistem Registri Nasional (SRN) dan Standar MRV, untuk memastikan transparansi dan integritas pasar karbon Indonesia yang baru diluncurkan.

KLH Perkuat Elemen Perdagangan Karbon untuk Integritas Pasar
Indonesia resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional pada Senin, setelah sebelumnya meluncurkan pasar domestik pada tahun 2023. Peluncuran ini ditandai dengan konferensi pers oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, yang menekankan komitmen pemerintah dalam memperkuat elemen-elemen kunci perdagangan karbon untuk menjamin transparansi dan integritasnya. Volume perdagangan karbon saat ini telah mencapai 1.780.000 ton CO2e dari sektor energi.
Salah satu fokus utama adalah penguatan Sistem Registri Nasional (SRN). Menurut Menteri Hanif, "SRN saat ini belum robust banget, belum kuat-kuat banget." Oleh karena itu, pemerintah, bersama kementerian/lembaga terkait, tengah berupaya memperkuat sistem ini untuk mencatat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta memastikan penelusuran yang akurat dalam penerbitan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE).
Selain SRN, perbaikan Standar Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi (MRV) juga menjadi prioritas. Menteri Hanif mengakui adanya tantangan dalam hal biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk proses MRV. "MRV ini tentu masih banyak koreksi dari kita semua, beban biaya yang cukup tinggi, waktu yang lama. Ini harus benar-benar menjadi koreksi kita bersama. Kita harus melakukan pelayanan yang mudah dan murah, namun tetap berintegritas tinggi," ujarnya. Penguatan MRV bertujuan untuk menghasilkan SPE yang andal dan mencegah penghitungan ganda emisi.
Langkah-langkah ini sangat penting mengingat pasar karbon global terus berkembang. Integritas tinggi dalam sistem perdagangan karbon Indonesia akan menarik minat investor dan memastikan keberlanjutan program pengurangan emisi. Penguatan SRN dan MRV merupakan upaya proaktif untuk membangun kepercayaan dan transparansi di pasar karbon, baik di dalam negeri maupun internasional.
Dengan komitmen untuk menciptakan sistem yang mudah, murah, dan berintegritas tinggi, pemerintah Indonesia berharap dapat mendorong partisipasi aktif berbagai pihak dalam perdagangan karbon dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan sistem ini.
Perdagangan karbon merupakan instrumen penting dalam upaya Indonesia mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca. Dengan memperkuat sistem dan memastikan integritasnya, Indonesia berupaya untuk menjadi pemain kunci dalam pasar karbon internasional. Proses ini memerlukan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
Ke depannya, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan perdagangan karbon di Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas akan menjadi pilar utama dalam memastikan keberhasilan inisiatif ini.