KLH Tekankan Implementasi Adaptasi Perubahan Iklim hingga Tingkat Tapak
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menekankan pentingnya penerapan Rencana Adaptasi Nasional (NAP) untuk perubahan iklim hingga tingkat tapak guna memastikan resiliensi masyarakat Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menegaskan pentingnya implementasi rencana adaptasi perubahan iklim hingga tingkat tapak. Hal ini disampaikan Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLH, Yulia Suryanti, dalam acara peluncuran penyusunan National Adaptation Plan (NAP) atau Rencana Adaptasi Nasional di Jakarta, Jumat (2/5).
Pernyataan tersebut disampaikan terkait penyusunan NAP Indonesia yang bertujuan untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. NAP menjadi dokumen penting bagi Indonesia dalam upaya membangun resiliensi masyarakat dan sekaligus mendukung langkah mitigasi untuk menekan kenaikan suhu global. Yulia Suryanti menekankan bahwa mandat implementasi NAP mencakup tingkat nasional dan sub-nasional, hingga ke tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan Perpres 98/2021 dan PermenLHK 12/2024.
Lebih lanjut, Yulia menjelaskan bahwa perencanaan adaptasi tidak boleh hanya berhenti di tingkat kabupaten/kota, tetapi harus spesifik hingga ke wilayah tertentu. Hal ini penting karena dampak perubahan iklim berbeda-beda di setiap daerah. Indonesia berencana menyerahkan dokumen NAP kepada Sekretariat UNFCCC pada November 2025, menjelang COP30 di Brazil.
Penyusunan Rencana Adaptasi Nasional
Proses penyusunan Rencana Adaptasi Nasional dimulai pada bulan Mei 2024 dengan serangkaian diskusi antar kementerian/lembaga dan konsultasi publik. Yulia Suryanti menjelaskan tahapan penyusunan NAP, dimulai dengan identifikasi dampak perubahan iklim dan opsi adaptasi yang tersedia, mempertimbangkan kapasitas Indonesia dalam perencanaan adaptasi. "NAP dimulai dengan mengidentifikasi dampak, kemudian juga mengidentifikasi opsi apa saja yang tersedia, di sini kita melihat dari kapasitas Indonesia seperti apa terkait adaptation plan," tuturnya.
Dokumen NAP akan memuat strategi implementasi lintas sektor hingga tingkat tapak. Elemen pemantauan, pelaporan, dan tinjauan juga akan diintegrasikan untuk memastikan strategi adaptasi sesuai dengan kondisi kewilayahan masing-masing sektor dan wilayah. Dengan demikian, rencana adaptasi akan lebih terarah dan efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di berbagai daerah di Indonesia.
KLH menyadari pentingnya pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi dalam menghadapi perubahan iklim. Oleh karena itu, implementasi NAP hingga tingkat tapak menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ketahanan iklim di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan memastikan rencana tersebut sampai ke tingkat paling dasar, diharapkan upaya adaptasi perubahan iklim dapat lebih efektif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Implementasi Hingga Tingkat Tapak: Kunci Keberhasilan Adaptasi Perubahan Iklim
Implementasi Rencana Adaptasi Nasional (NAP) hingga tingkat tapak merupakan langkah krusial dalam menghadapi dampak perubahan iklim di Indonesia. Dengan memperhatikan keragaman kondisi geografis dan sosial ekonomi di berbagai daerah, pendekatan yang terdesentralisasi dan partisipatif sangat penting. Hal ini memastikan bahwa strategi adaptasi yang dirancang relevan dan efektif dalam konteks lokal.
Perencanaan yang detail dan spesifik hingga tingkat tapak memungkinkan identifikasi kebutuhan dan prioritas adaptasi yang lebih akurat. Dengan demikian, sumber daya dapat dialokasikan secara efisien dan tepat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi juga akan meningkatkan kepemilikan dan keberlanjutan program adaptasi.
Penerapan NAP hingga tingkat tapak memerlukan koordinasi dan kolaborasi yang kuat antar berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan akademisi. Kerja sama yang erat ini akan memastikan terwujudnya sinergi dan efisiensi dalam upaya adaptasi perubahan iklim di Indonesia.
Keberhasilan implementasi NAP hingga tingkat tapak akan berdampak positif pada peningkatan resiliensi masyarakat Indonesia terhadap dampak perubahan iklim. Upaya ini akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya Indonesia yang lebih tangguh menghadapi tantangan perubahan iklim di masa mendatang.
Secara keseluruhan, komitmen KLH untuk memastikan implementasi Rencana Adaptasi Nasional hingga tingkat tapak menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.