Kodim Kudus Pastikan Kualitas Makanan Program MBG Jepang Pakis, Usai Laporan Menu Tidak Layak Konsumsi
Dandim 0722/Kudus cek dapur SPPG di Kecamatan Kota untuk memastikan kualitas makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai laporan menu tak layak konsumsi.

Komandan Kodim (Dandim) 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi, melakukan pengecekan langsung ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pengecekan ini dilakukan menyusul adanya laporan terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak layak konsumsi. Pengecekan dilakukan pada Rabu, 23 April 2024, di dapur SPPG BGN Mitra Jepang Pakis. Langkah ini diambil untuk memastikan kualitas makanan yang diterima oleh para pelajar penerima manfaat program MBG.
Menurut Dandim Hermawan, pengecekan dilakukan untuk memastikan kualitas bahan baku dan proses pengolahan makanan. Ia berharap dukungan dari semua pihak untuk mengawal keberadaan tiga dapur SPPG di Kudus agar anak-anak yang menerima manfaat program MBG merasa puas. "Kami juga berharap dukungan semua pihak untuk ikut mengawal keberadaan tiga dapur SPPG, sehingga anak yang menerima manfaat merasa puas," ujar Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan ditemui usai pengecekan di dapur SPPG BGN Mitra Jepang Pakis di Kudus, Rabu.
Hasil pengecekan di dapur SPPG BGN Mitra Jepang Pakis menunjukkan bahwa bahan baku makanan dalam kondisi baik. Sayuran segar dan daging ayam yang telah dipotong rapi tersedia untuk memenuhi kebutuhan makan pagi keesokan harinya. Bahan baku baru didatangkan pada sore hari tanggal 23 April 2024 untuk segera diolah dan didistribusikan, sehingga kesegaran makanan terjamin dan penyimpanan dalam jangka waktu lama dapat dihindari.
Kondisi Dapur dan Respon Terhadap Laporan
Dandim Hermawan juga menjelaskan bahwa kondisi dapur SPPG BGN Mitra Jepang Pakis bersih dan terawat. Fasilitas pendukung seperti sanitasi dan hidran air tersedia sesuai standar. Terkait laporan dari SMA Negeri 1 Kudus mengenai menu MBG yang tidak layak konsumsi, Dandim menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan akan menjadikan laporan tersebut sebagai masukan untuk perbaikan di masa mendatang. "Mudah-mudahan dengan tersajinya menu makan yang bergizi, maka cita-cita pemerintah mewujudkan generasi emas tahun 2045 bisa terealisasi," ujarnya.
Kepala Dapur SPPG BGN Mitra Jepang Pakis, Febria Suryaningrum, mengakui adanya masukan dan berjanji akan meningkatkan standar operasional kerja agar lebih efisien dan higienis. Ia menjelaskan bahwa pada pekan pertama beroperasi, tim masih mencari ritme kerja yang optimal. Meskipun laporan dari SMA Negeri 1 Kudus baru berupa laporan tertulis tanpa dokumentasi sisa makanan, pihak dapur tetap menerima masukan tersebut untuk perbaikan.
Febria menambahkan bahwa dari 15 sekolah sasaran, baru satu sekolah yang memberikan laporan. Sebanyak 2.967 menu makan didistribusikan setiap harinya ke 15 sekolah tersebut, namun laporan dari sekolah lain belum diterima. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan menu makan aman, higienis, dan sesuai standar gizi yang telah ditetapkan.
SPPG Lain di Kudus
Selain SPPG BGN Mitra Jepang Pakis, Kabupaten Kudus juga memiliki dua SPPG lainnya, yaitu SPPG Dapur BGN Mitra Mandiri Yayasan Ponpes Al Chalimi dan SPPG Ponpes Nashrul Ummah Kudus. Ketiga SPPG ini berperan penting dalam menjamin ketersediaan makanan bergizi bagi para pelajar dalam program MBG.
Pengecekan yang dilakukan oleh Kodim Kudus ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengawasi dan memastikan kualitas program MBG. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mendukung terwujudnya generasi emas Indonesia di tahun 2045.