Kolaborasi PUPR dan DKI Jakarta Bertekad Akhiri Banjir: Normalisasi Ciliwung Jadi Kunci
Menteri PUPR dan Gubernur DKI Jakarta berkolaborasi untuk mengatasi banjir Jakarta dengan fokus pada normalisasi Sungai Ciliwung, diharapkan mampu mengurangi potensi banjir hingga 40%.

Jakarta, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sepakat berkolaborasi dalam pengendalian banjir Jakarta. Pertemuan pada Kamis (13/3) di Kementerian PUPR menghasilkan komitmen untuk mengakhiri masalah banjir yang kerap melanda ibu kota. Pertemuan tersebut juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Harapannya, upaya kolaboratif ini akan menghasilkan solusi permanen bagi permasalahan banjir Jakarta.
"Secara teknis mungkin time frame-nya hari per hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan akan kita diskusikan lagi. Tapi besar harapan kami banjir di Jakarta berhenti di tahun inilah. Insya Allah kemarin adalah yang terakhir dan ke depan sudah tidak ada lagi banjir," ungkap Menteri PUPR Dody Hanggodo dalam konferensi pers.
Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam penanganan banjir Jakarta. Kedua pemimpin berkomitmen untuk mengatasi masalah yang telah lama menjadi momok bagi warga Jakarta. Kehadiran Menteri ATR/BPN menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk menyelesaikan permasalahan pertanahan yang mungkin menjadi kendala dalam proyek normalisasi sungai.
Normalisasi Sungai Ciliwung: Solusi Jangka Menengah
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah normalisasi Sungai Ciliwung. Kementerian PUPR menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh proyek ini. Kajian dasar telah tersedia, dan kajian teknis akan segera disiapkan. Proses pengerjaan akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai tahun depan.
"Kajian dasarnya sudah ada. Nanti kita siapkan kajian teknisnya. Mudah-mudahan morfologi sungai tidak terlalu banyak berubah selama beberapa waktu ini. Supaya kita bisa langsung mulai mengerjakan secara bertahap di tahun ini dan tahun depan. Dan mudah-mudahan tahun depan semua sudah selesai," jelas Menteri Dody Hanggodo.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menegaskan komitmen Pemprov DKI untuk melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta akan memberikan detail lebih lanjut terkait rencana normalisasi tersebut.
Pramono Anung menekankan pentingnya pendekatan manusiawi dalam proses normalisasi. Pemprov DKI berkomitmen untuk tidak melakukan penggusuran warga. Proses normalisasi akan dilakukan secara kolaboratif melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat terdampak.
Dukungan Penuh Pemerintah Pusat dan Pendekatan Manusiawi
Pramono Anung menjelaskan bahwa hambatan-hambatan yang sebelumnya ada telah berhasil diatasi. Pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah banjir dengan pendekatan jangka menengah. "Semua yang kami lakukan harus secara bersama-sama dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan warga yang memang terdampak kalau normalisasi itu dilakukan. Dan secara detail sebenarnya sudah ada, tetapi prinsipnya Menteri PU dan Menteri ATR/BPN akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk penanganan banjir di Jakarta yang bersifat medium term. Bukan lagi yang seperti yang kita lakukan dalam hari-hari kemarin," tegasnya.
Dengan terselesaikannya normalisasi Sungai Ciliwung, diharapkan potensi banjir di Jakarta dapat berkurang hingga 40 persen. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk memberikan solusi yang berkelanjutan bagi permasalahan banjir di Jakarta. Kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga Jakarta.
Langkah-langkah teknis dan detail lebih lanjut akan diumumkan oleh pihak terkait. Namun, komitmen bersama untuk mengatasi banjir Jakarta telah menjadi langkah awal yang sangat penting. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang.