Kolang-Kaling Tapanuli Selatan Tembus Pasar Thailand, Dorong Peningkatan PAD
Eksportir sukses kirim kolang-kaling Tapanuli Selatan ke Vietnam, Filipina, dan Thailand, namun kendala infrastruktur penghambat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ekspor kolang-kaling asal Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berhasil menembus pasar internasional, termasuk Thailand. Hal ini disampaikan oleh Faisal Reza Pardede, seorang eksportir kolang-kaling, di Kota Sipirok, Kamis (30/4). Permintaan tinggi dari negara-negara seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand mendorong pengiriman hingga 20-40 ton kolang-kaling setiap bulannya melalui Pelabuhan Belawan, Medan.
Sentra produksi kolang-kaling di Tapanuli Selatan tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Sipirok, Arse, dan Saipar Dolok Hole. Namun, produksi kolang-kaling kini meluas hingga ke Angkola Timur, Marancar, Angkola Barat, Angkola Selatan, Aek Bilah, dan Tantom Angkola. Potensi ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tapanuli Selatan.
Faisal Reza Pardede berharap Koperasi Pemasaran Bona ni Asar dapat berperan lebih besar dalam ekspor kolang-kaling. Saat ini, ekspor masih mengandalkan jasa forwarder, sehingga pemerintah daerah belum dapat menarik PAD secara maksimal dari kegiatan ekspor ini. Dukungan terhadap koperasi dinilai penting untuk mengelola ekspor secara langsung dan meningkatkan pendapatan daerah.
Tantangan Infrastruktur dan Harapan ke Depan
Muhammad Soum Hutasuhut, eksportir kolang-kaling lainnya, juga mengutarakan hal senada. Ia menyebutkan pengiriman kolang-kaling telah berlangsung secara konsisten. Akan tetapi, kendala infrastruktur menjadi tantangan utama dalam proses distribusi. Kondisi jalan yang rusak dan rawan longsor di ruas jalan nasional Batu Jomba mengharuskan truk pengangkut melewati jalur alternatif yang lebih panjang dan berisiko melalui Kecamatan Simangambat menuju Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara.
Kondisi jalan yang sempit dan rawan longsor tersebut sangat menyulitkan mobilitas logistik. Perbaikan infrastruktur jalan dinilai sangat penting untuk menunjang kelancaran distribusi kolang-kaling dan meningkatkan daya saing produk di pasar internasional. Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan ekspor kolang-kaling dapat meningkat pesat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan infrastruktur ini. Peningkatan kualitas jalan akan mempermudah aksesibilitas dan mengurangi biaya transportasi, sehingga harga jual kolang-kaling dapat lebih kompetitif di pasar internasional. Hal ini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani kolang-kaling dan peningkatan PAD.
Potensi Kolang-Kaling Tapanuli Selatan
Kolang-kaling, yang berasal dari biji pohon aren, memiliki potensi ekonomi yang besar di Tapanuli Selatan. Luasnya area perkebunan aren dan tingginya permintaan di pasar internasional menjadikan komoditas ini sebagai salah satu andalan daerah. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan pengelolaan ekspor yang terorganisir, kolang-kaling Tapanuli Selatan berpotensi menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pengembangan koperasi dan pelatihan bagi petani kolang-kaling juga perlu ditingkatkan. Koperasi dapat berperan sebagai wadah bagi petani untuk memasarkan produk secara bersama-sama dan meningkatkan daya tawar mereka di pasar internasional. Pelatihan akan meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi pengelolaan usaha, sehingga produk kolang-kaling Tapanuli Selatan semakin berkualitas dan kompetitif.
- Meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk memperlancar distribusi.
- Memberikan dukungan penuh terhadap Koperasi Pemasaran Bona ni Asar.
- Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kolang-kaling.
- Mempromosikan kolang-kaling Tapanuli Selatan di pasar internasional.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan ekspor kolang-kaling Tapanuli Selatan dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat.