Kotabaru Tanam 26.000 Bibit Mangrove untuk Cegah Abrasi Pantai
Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menanam 26.000 bibit mangrove di dua desa untuk mengatasi abrasi pantai dan melindungi ekosistem pesisir.
![Kotabaru Tanam 26.000 Bibit Mangrove untuk Cegah Abrasi Pantai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191632.422-kotabaru-tanam-26000-bibit-mangrove-untuk-cegah-abrasi-pantai-1.jpg)
Kotabaru, Kalimantan Selatan - Dalam upaya mengatasi abrasi pantai yang terus mengancam wilayah pesisirnya, Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, baru-baru ini melakukan penanaman besar-besaran bibit mangrove. Sebanyak 26.000 bibit mangrove ditanam di dua desa, yaitu Desa Semisir di Pulau Laut Tengah dan Desa Tanjung Pangga di Kecamatan Kelumpang Selatan. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan ekosistem pesisir Kotabaru.
Penanaman Mangrove di Desa Semisir dan Tanjung Pangga
Penanaman mangrove ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru. Di Desa Semisir, sebanyak 20.000 bibit mangrove ditanam, sementara di Desa Tanjung Pangga, 6.000 bibit ditanam. Kepala Bidang Penaatan, Pengendalian, Perencanaan dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru, Badarudin, menjelaskan bahwa teknik penanaman di kedua desa berbeda, disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing.
Di Desa Semisir, yang memiliki gelombang laut yang lebih besar, bibit mangrove ditanam dengan pola rumpun berjarak. Metode ini melibatkan penanaman bibit mangrove secara berkelompok, dengan jumlah bervariasi, sekitar 200 pohon per kelompok. Setiap kelompok kemudian dipagari menggunakan bambu yang ditancapkan ke tanah. Sebagai tambahan pengamanan, bambu juga ditancapkan membentuk siku yang mengarah ke laut, berfungsi sebagai pemecah gelombang dan pelindung bibit mangrove dari terjangan ombak.
Badarudin menjelaskan, "Gelombang laut di Semisir jauh lebih besar, sehingga upaya untuk menyelamatkan tanaman juga harus lebih baik dan kuat." Teknik ini diterapkan untuk mengatasi abrasi di sepanjang bibir pantai Semisir yang diperkirakan sepanjang 1 kilometer.
Metode Penanaman yang Berbeda
Berbeda dengan Desa Semisir, penanaman mangrove di Desa Tanjung Pangga dilakukan dengan metode yang lebih sederhana, mengingat kondisi gelombang laut yang lebih tenang. Meskipun detail metode di Tanjung Pangga tidak dijelaskan secara spesifik, perbedaan pendekatan ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah memperhatikan kondisi lingkungan setempat dalam upaya konservasi mangrove.
Pentingnya Mangrove dalam Pencegahan Abrasi
Mangrove memiliki peranan penting dalam mencegah abrasi pantai. Sistem perakaran mangrove yang kuat dan luas mampu menahan gelombang dan arus laut, mencegah erosi tanah, dan melindungi garis pantai. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies biota laut, sehingga turut menjaga keanekaragaman hayati di wilayah pesisir.
Upaya Berkelanjutan untuk Pelestarian Lingkungan
Penanaman 26.000 bibit mangrove merupakan langkah signifikan dalam upaya Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk mengatasi abrasi pantai dan melestarikan lingkungan. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Semoga upaya ini dapat ditiru oleh daerah lain yang juga menghadapi masalah abrasi pantai.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penanaman bibit, tetapi juga pada pemeliharaan dan pengawasan berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat setempat sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup bibit mangrove dan keberhasilan program jangka panjang. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan program penanaman mangrove ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat Kotabaru.
Harapan untuk Masa Depan
Program penanaman mangrove di Kotabaru ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang juga menghadapi masalah serupa. Dengan pendekatan yang terencana dan memperhatikan kondisi lingkungan setempat, penanaman mangrove dapat menjadi solusi efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi abrasi pantai dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keindahan dan kelestarian alam Indonesia.