KPU Bali Optimalkan Anggaran: Kerja Sama Sosialisasi Pemilu untuk Efisiensi
KPU Bali berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk sosialisasi Pemilu 2024 guna efisiensi anggaran, tanpa mengurangi kualitas pendidikan politik bagi masyarakat.

Denpasar, 24 Februari 2024 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengumumkan strategi baru dalam menyosialisasikan Pemilu 2024. Menghadapi pemangkasan anggaran hingga 20-30 persen, KPU Bali akan mengoptimalkan sumber daya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dan lembaga terkait. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pendidikan politik tetap berjalan efektif dan efisien, menjangkau seluruh lapisan masyarakat Bali.
Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghentikan sosialisasi Pemilu. "Kami akan berkolaborasi dengan instansi lain," ujar Lidartawan dalam konferensi pers di Denpasar. "Misalnya, saat ada acara di desa atau kecamatan, kami akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan informasi pemilu. Kerja sama dengan Pengadilan Negeri juga akan dimaksimalkan, kami dapat bergabung dalam kegiatan mereka seperti penyuluhan hukum di sekolah-sekolah."
Komitmen KPU Bali untuk tetap mensosialisasikan Pemilu kepada masyarakat sangat kuat. Program-program unggulan seperti KPU Goes to School dan KPU Goes to Campus akan tetap berjalan. Lidartawan menambahkan, "Walau tanpa anggaran pun kami akan turun. Dengan semangat dan terobosan yang kami miliki, kami optimis dapat melaksanakan pendidikan politik dan pemutakhiran data pemilih secara maksimal."
Strategi Kolaborasi dan Efisiensi Anggaran
Pemangkasan anggaran yang dialami KPU Bali memang berdampak pada beberapa kegiatan. Penghematan akan difokuskan pada kegiatan sosialisasi, perawatan kantor, dan operasional kendaraan dinas. Meskipun pengurangan anggaran tidak terlalu signifikan, namun tetap berdampak pada beberapa kegiatan penting yang melibatkan banyak orang. KPU Bali akan melakukan penyesuaian dan memprioritaskan kegiatan yang paling efektif dan efisien.
Namun demikian, KPU Bali telah mempersiapkan sejumlah kegiatan sebelum penerbitan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Anggaran untuk kegiatan-kegiatan tersebut telah disiapkan sebelumnya dan terintegrasi dengan agenda Pilkada 2024. "Mungkin yang biasanya kami lakukan 2-3 kegiatan, sekarang bisa menjadi satu kegiatan saja," jelas Lidartawan. "Kami akan mengoptimalkan inisiatif dan sumber daya yang ada, meskipun anggaran saat ini sangat minim. Mengumpulkan masyarakat pasti membutuhkan anggaran, dan kami akan mengoptimalkan anggaran yang tersedia."
KPU Bali menyadari pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu. Oleh karena itu, meskipun terjadi pemangkasan anggaran, komitmen untuk mensosialisasikan Pemilu dan memastikan partisipasi masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan strategi efisiensi ini.
Dengan strategi kolaborasi dan efisiensi anggaran yang diterapkan, KPU Bali optimis dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memastikan Pemilu 2024 berjalan lancar dan demokratis. KPU Bali berharap kerja sama ini dapat memperluas jangkauan sosialisasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Langkah-langkah yang diambil KPU Bali untuk mengoptimalkan anggaran:
- Kerja sama dengan instansi pemerintah daerah.
- Pemanfaatan kesempatan dalam acara-acara di desa/kecamatan.
- Kolaborasi dengan Pengadilan Negeri dalam program penyuluhan hukum di sekolah.
- Mengoptimalkan program KPU Goes to School dan KPU Goes to Campus.
- Maksimalkan sumber daya yang ada secara kreatif dan inovatif.