KPU Bangka Barat Genjot Sosialisasi Tingkatkan Partisipasi Pemilih PSU Pilkada 2024
KPU Bangka Barat berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 di Desa Sinarmanik dengan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, akan meningkatkan upaya sosialisasi untuk mendorong partisipasi pemilih dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024. PSU ini digelar sebagai tindak lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 99/PHPU.BUP-XXIII/2025, menyusul rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 27 November 2024 di Desa Sinarmanik. Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan PSU yang demokratis dan representatif.
Pada Pilkada sebelumnya, partisipasi pemilih di empat TPS Desa Sinarmanik hanya mencapai 55,5 persen dari total 2.080 pemilih terdaftar. Anggota KPU Kabupaten Bangka Barat, Henny Apriana, menyatakan komitmen untuk meningkatkan angka tersebut pada PSU yang akan dilaksanakan paling lama 30 hari setelah putusan MK pada 24 Februari 2025. "Partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pilkada 27 November 2024 di Desa Sinarmanik hanya mencapai 55,5 persen, kami akan berupaya sebaik mungkin agar partisipasi bisa meningkat pada PSU nanti," ujar Henny.
Henny menjelaskan berbagai strategi yang akan diterapkan. Selain koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk membantu sosialisasi, KPU juga akan memasang lebih banyak spanduk dan melakukan sosialisasi langsung kepada warga. "Kita juga sudah menyiapkan program untuk memperbanyak spanduk di desa itu, dan sosialisasi pola tatap muka bersama warga," tambahnya. KPU juga mengimbau seluruh pihak, termasuk tim pasangan calon dan pemangku kepentingan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama PSU berlangsung.
Strategi Peningkatan Partisipasi Pemilih PSU
KPU Bangka Barat telah merancang berbagai strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam PSU Pilkada 2024. Salah satu strategi kunci adalah memperluas jangkauan sosialisasi. Sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada kelompok-kelompok spesifik yang seringkali kurang terwakili dalam proses demokrasi.
Sosialisasi akan menyasar kelompok marjinal, kaum perempuan, warga berkebutuhan khusus, pemilih pemula, kelompok keagamaan, dan komunitas lainnya. Anggota KPU Kabupaten Bangka Barat, Kadir Jailani, menjelaskan, "Kami akan melakukan sosialisasi teknis penyelenggaraan dan pendidikan politik untuk menolak politik uang kepada beberapa segmen sasaran." Mereka juga akan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan untuk menjangkau masyarakat melalui kegiatan keagamaan seperti shalat Tarawih.
Selain sosialisasi, KPU juga akan fokus pada edukasi politik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan umum dan bagaimana proses pemilihan berlangsung. Edukasi ini diharapkan dapat menghilangkan hambatan-hambatan yang selama ini menghambat partisipasi pemilih, terutama di kalangan kelompok-kelompok yang kurang terwakili.
KPU menyadari bahwa memaksa warga untuk datang ke TPS bukanlah solusi. Oleh karena itu, fokus utama adalah pada sosialisasi dan edukasi yang masif dan efektif. "KPU sebagai penyelenggara tidak bisa memaksa warga pemilih datang ke TPS, namun kami akan tetap berupaya melakukan sosialisasi maksimal dan masif agar partisipasi bisa meningkat," tegas Henny Apriana.
Sosialisasi di Bulan Ramadhan
Menjelang bulan Ramadhan, KPU Bangka Barat melihat peluang untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Mereka berencana untuk mengintegrasikan pesan-pesan penting terkait PSU ke dalam kegiatan keagamaan selama bulan puasa. Hal ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara lebih efektif dan personal.
Dengan menggandeng tokoh agama dan komunitas keagamaan, KPU berharap dapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat. Strategi ini dinilai efektif karena memanfaatkan kepercayaan dan pengaruh tokoh agama di tengah masyarakat. Sosialisasi akan disampaikan secara santun dan bijak, tanpa mengabaikan nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh masyarakat.
Selain itu, KPU juga akan memanfaatkan berbagai media komunikasi lainnya, seperti media sosial dan media massa, untuk menyebarkan informasi terkait PSU. Tujuannya adalah untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memastikan bahwa semua pemilih memiliki akses yang sama terhadap informasi penting tentang pelaksanaan PSU.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, KPU Bangka Barat optimis dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam PSU Pilkada 2024 di Desa Sinarmanik. Mereka berharap partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan hasil pemilihan yang lebih representatif dan mencerminkan suara rakyat.
KPU berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi seluruh pemilih agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya dengan bebas dan tanpa tekanan. Mereka juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PSU.