KPU Kalsel Gencar Sosialisasikan PSU Banjarbaru, Target Partisipasi Pemilih 75-80 Persen
KPU Kalimantan Selatan gencar mensosialisasikan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwali Banjarbaru agar partisipasi pemilih mencapai 75-80 persen dari total 195.819 DPT.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah gencar mendorong partisipasi masyarakat dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru yang dijadwalkan pada 19 April 2025. PSU ini digelar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan dan membatalkan hasil Pilkada Banjarbaru sebelumnya. Ketua KPU Kalsel, Andi Tenri Sompa, menyatakan komitmen penuh untuk memastikan proses PSU berjalan lancar dan partisipasi pemilih meningkat signifikan.
Berbagai upaya sosialisasi telah dilakukan KPU Kalsel untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, termasuk pemasangan spanduk dan baliho di lokasi strategis di Banjarbaru, serta memanfaatkan siaran radio lokal untuk menjangkau masyarakat luas. Selain itu, KPU juga melibatkan seluruh jajaran badan ad hoc, mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), untuk melakukan sosialisasi langsung kepada warga.
KPU Kalsel berharap kerja sama media massa dapat membantu menyebarkan informasi yang akurat dan mencerahkan kepada masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan masyarakat memahami pentingnya menggunakan hak pilih mereka dalam PSU mendatang. Target partisipasi pemilih yang dicanangkan KPU Kalsel cukup tinggi, yaitu mencapai 75 hingga 80 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Banjarbaru yang berjumlah 195.819 pemilih, terdiri dari 95.498 pemilih laki-laki dan 100.321 pemilih perempuan.
Sosialisasi Masif Tingkatkan Partisipasi Pemilih
Rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 27 November 2024 lalu menjadi perhatian serius KPU Kalsel. Pada Pilkada tersebut, partisipasi pemilih di Banjarbaru hanya sekitar 58 persen, dengan total suara sah dan tidak sah mencapai 114.871 suara. Hasil Pilkada sebelumnya menetapkan pasangan Erna Lisa Halaby dan Wartono sebagai pemenang dengan perolehan 36.135 suara. Pasangan petahana, Muhammad Aditya Mufti Ariffin dan Said Abdullah, memperoleh 78.736 suara, namun dinyatakan tidak sah karena diskualifikasi oleh KPU Banjarbaru sebelum pencoblosan.
Keputusan KPU Banjarbaru tersebut kemudian dianulir oleh MK, yang memerintahkan PSU dengan mekanisme pasangan Erna Lisa Halaby dan Wartono melawan kotak kosong. Kondisi ini menuntut KPU Kalsel untuk bekerja ekstra keras dalam mensosialisasikan PSU kepada masyarakat, agar angka partisipasi pemilih dapat meningkat secara signifikan. Sosialisasi yang masif diharapkan dapat meminimalisir angka golput dan memastikan suara masyarakat Banjarbaru dapat menentukan pemimpin daerah mereka.
KPU Kalsel optimistis target partisipasi pemilih 75-80 persen dapat tercapai. Dengan strategi sosialisasi yang terintegrasi dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan masyarakat Banjarbaru dapat lebih memahami pentingnya menggunakan hak pilih mereka dalam menentukan masa depan kota.
Upaya Maksimal KPU Capai Target Partisipasi
Berbagai strategi telah disusun KPU Kalsel untuk mencapai target partisipasi pemilih yang tinggi. Selain sosialisasi melalui media massa dan melibatkan badan ad hoc, KPU juga berencana untuk melakukan pendekatan langsung kepada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Hal ini dilakukan untuk memastikan informasi mengenai PSU dapat tersampaikan secara efektif dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat di Banjarbaru.
KPU Kalsel juga akan memanfaatkan teknologi informasi untuk menjangkau pemilih muda. Media sosial dan platform digital lainnya akan digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai PSU dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Dengan demikian, diharapkan sosialisasi PSU dapat menjangkau seluruh segmen masyarakat di Banjarbaru.
KPU Kalsel berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam PSU Banjarbaru. Partisipasi masyarakat merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan Pemilu yang demokratis dan berintegritas. KPU berkomitmen untuk memastikan proses PSU berjalan lancar, jujur, adil, dan transparan.
Dengan partisipasi pemilih yang tinggi, diharapkan PSU Pilwali Banjarbaru dapat menghasilkan pemimpin yang truly representatif dan amanah untuk memimpin kota Banjarbaru ke arah yang lebih baik.
KPU Kalsel terus berupaya untuk memastikan proses PSU berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapannya, partisipasi pemilih yang tinggi akan menghasilkan pemimpin yang terpilih secara demokratis dan dapat membawa kemajuan bagi Kota Banjarbaru.