Kulon Progo Didorong Optimalkan Pariwisata Digital untuk Dongkrak Kunjungan Wisatawan
Anggota DPRD Kulon Progo mendorong Pemkab untuk meningkatkan promosi wisata berbasis digital guna meningkatkan kolaborasi pariwisata dan ekonomi kreatif serta mendongkrak kunjungan wisatawan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kulon Progo, Tukijan, mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi pemasaran pariwisata berbasis digital. Hal ini disampaikannya di Kulon Progo pada Rabu, 20 Maret 2024. Tukijan menekankan pentingnya langkah ini untuk meningkatkan kolaborasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemasaran digital sangat krusial di era modern ini untuk menarik minat wisatawan dan mengembangkan ekonomi kreatif secara beriringan.
Tukijan menyatakan, "Pemasaran pariwisata berbasis digital harus ditingkatkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kulon Progo. Begitu juga ekonomi kreatif berkembang seiring perkembangan pariwisata." Ia juga menyoroti perlunya pergeseran fokus dari kegiatan atraksi wisata yang bersifat umum ke pengembangan infrastruktur pariwisata yang lebih terarah dan terintegrasi. Kegiatan atraksi wisata yang tetap diadakan sebaiknya dipusatkan di destinasi wisata yang telah terkelola dengan baik.
Lebih lanjut, Tukijan mengkritik strategi promosi pariwisata yang kurang efektif. Ia mencontohkan, "Promosi pariwisata melalui baliho, billboard atau media lainnya harus jelas menunjuk dan mengajak ke destinasi wisata bukan hanya sekadar slogan pariwisata, misalnya tulisan Sambanggo pada billboard tanpa penjelasan. Perlunya branding pariwisata di kawasan wisata." Ia juga mendorong Pemkab Kulon Progo untuk meningkatkan investasi swasta dalam pembangunan ikon pariwisata di lokasi-lokasi strategis.
Pengembangan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat
Tukijan menekankan pentingnya pengembangan kawasan wisata yang lebih serius, termasuk peningkatan infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung di objek wisata. Ia juga menyoroti perlunya pemberdayaan masyarakat sekitar destinasi wisata. "Hal yang tidak kalah penting adalah pertumbuhan pariwisata berbasis masyarakat perlu difasilitasi dengan mengintensifkan pelatihan, pemberdayaan, dan pendampingan," ujarnya. Peningkatan kapasitas masyarakat lokal sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pemerataan manfaat dari sektor pariwisata.
Selain itu, Tukijan juga menyarankan penggunaan sistem e-tiketing untuk pengelolaan retribusi pariwisata. Ia percaya bahwa sistem ini akan lebih efektif dan transparan dalam meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata, sekaligus menekan potensi kebocoran. "E-Tiketing ini untuk menekan terjadinya kebocoran pendapatan retribusi dari sektor pariwisata," tegasnya.
Sebagai respons, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyatakan bahwa Pemkab Kulon Progo telah merencanakan penataan kawasan objek wisata dan infrastruktur pendukungnya. Namun, rencana tersebut baru akan direalisasikan pada tahun 2026. "Kami bangun infrastrukturnya mulai 2026," kata Agung Setyawan.
Kesimpulan
Dorongan dari DPRD Kulon Progo untuk meningkatkan promosi pariwisata berbasis digital dan pengembangan infrastruktur merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya tarik wisata dan perekonomian lokal. Implementasi strategi digital marketing yang efektif, peningkatan investasi swasta, serta pemberdayaan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan pariwisata di Kulon Progo. Perencanaan pembangunan infrastruktur yang dimulai pada tahun 2026 juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata secara berkelanjutan.