Kutim Genjot Inisiatif Tekan Stunting: Target 12 Persen di 2025
Pemkab Kutai Timur luncurkan berbagai program strategis, termasuk pelatihan Tim Pendamping Keluarga dan program Jemput Bola Stop Stunting, untuk menurunkan angka stunting hingga 12 persen pada tahun 2025.

Sangatta, 17 Februari 2024 - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, berupaya keras menekan angka stunting atau kekerdilan anak dengan berbagai inisiatif strategis. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi, menyatakan komitmen Pemkab dalam percepatan penurunan angka stunting ini.
Inisiatif Strategis Penanganan Stunting
Salah satu langkah kunci adalah pelatihan terpadu bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 18 kecamatan. TPK berperan vital dalam pendataan dan verifikasi keluarga berisiko stunting melalui aplikasi elektronik. Pelatihan ini memastikan data akurat dan mutakhir sebagai dasar intervensi efektif. "Data yang akurat dan mutakhir menjadi fondasi dalam menurunkan angka stunting," tegas Junaidi.
Selain pelatihan TPK, Pemkab Kutim juga menjalankan program unggulan 'Jemput Bola Stop Stunting'. Program ini menerapkan pendekatan jemput bola yang lebih terstruktur dan kolaboratif dengan pemerintah desa. Peran aktif pemerintah desa sangat penting dalam keberhasilan program ini.
Peran Penting Pemerintah Desa dan Alokasi Dana
Pemerintah desa diharapkan mengalokasikan Dana Desa dari APBN dan APBD untuk mendukung program penurunan stunting. Junaidi menekankan, "Jika desa peduli, maka angka stunting akan makin turun secara signifikan." Keterlibatan aktif desa menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka stunting di Kutim.
Target ambisius telah ditetapkan: penurunan angka stunting hingga dua digit pada tahun 2025. Pemkab Kutim optimistis dapat mencapai target 12 persen pada akhir 2025. Keberhasilan menurunkan angka stunting dari 16,5 persen menjadi 14 persen sepanjang tahun 2024 menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras semua pihak.
Hasil Positif dan Motivasi untuk Terus Berjuang
Penurunan angka stunting sebesar 2,5 persen dalam satu tahun menjadi motivasi besar untuk terus berupaya. Junaidi menyatakan, "Itu hasil kerja keras dan sinergi seluruh elemen dari tingkat desa hingga kabupaten." Sukses ini mendorong semangat untuk mencapai target akhir 12 persen pada tahun 2025.
Berbagai strategi yang diterapkan, mulai dari pelatihan TPK, program Jemput Bola Stop Stunting, hingga peran aktif pemerintah desa, menunjukkan komitmen kuat Pemkab Kutim dalam mengatasi masalah stunting. Dengan kolaborasi yang solid dan data yang akurat, Kutim optimistis dapat mencapai target penurunan angka stunting yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Program-program yang dicanangkan oleh Pemkab Kutim menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah stunting. Dengan kerja keras dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan target penurunan angka stunting hingga 12 persen pada tahun 2025 dapat tercapai. Keberhasilan penurunan angka stunting selama tahun 2024 menjadi bukti nyata bahwa upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil positif dan menjadi motivasi untuk terus berjuang.