Lawan Tuberkulosis: Daya Tahan Tubuh dan Lingkungan Sehat, Kunci Utama
Tuberkulosis (TB) masih menjadi tantangan kesehatan global, namun daya tahan tubuh yang kuat dan lingkungan sehat dapat menjadi kunci pencegahan dan pengendaliannya.

Yogyakarta, 15 Februari 2025 (ANTARA) - Prof. dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI, Ketua Annual Scientific Meeting (ASM) 2025 UGM, mengungkapkan bahwa bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyebab Tuberkulosis (TB), tetap menjadi tantangan besar di dunia kesehatan. Meskipun ditemukan sejak 1882 oleh Robert Koch, bakteri ini memiliki mekanisme pertahanan yang kuat dalam tubuh manusia.
Mengenal Bakteri TB dan Pertahanan Tubuh
"Bakteri ini memiliki berbagai senjata untuk melawan daya tahan tubuh kita. Ia bisa menginvasi, bertahan dalam tubuh, dan menunggu daya tahan tubuh manusia melemah sebelum menjadi aktif secara klinis," jelas Prof. Yanri saat ditemui di ASM 2025 di RS Akademik UGM. Ia menambahkan bahwa dari 100 persen populasi yang terpapar bakteri TB, hanya sekitar 10-15 persen yang benar-benar sakit, dengan 5-10 persen mengalami TB berat. Hal ini menyoroti pentingnya daya tahan tubuh yang kuat sebagai benteng pertahanan utama.
Daya tahan tubuh yang optimal, menurut Prof. Yanri, dibangun sejak dini melalui pola hidup sehat. Asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan lingkungan hidup yang bersih menjadi pilar utama. "Daya tahan tubuh yang baik bisa diperoleh dari pola hidup sehat sejak kecil, mulai dari asupan gizi yang cukup, olahraga teratur, hingga menjaga lingkungan tempat tinggal yang sehat," tegasnya. Ia menekankan pentingnya kebiasaan hidup sehat, seperti tradisi rumah dengan ventilasi baik yang dulu dikenal sebagai 'arisan genting kaca', untuk memastikan rumah tetap terang dan tidak lembap.
Lingkungan Sehat: Sinar Matahari dan Ventilasi
Selain daya tahan tubuh, lingkungan yang sehat juga berperan krusial dalam pencegahan TB. Prof. Yanri menjelaskan bahwa sinar matahari efektif membunuh bakteri TB. Oleh karena itu, rumah dengan ventilasi yang baik dan paparan sinar matahari yang cukup merupakan langkah pencegahan yang efektif. Ia mendorong masyarakat untuk kembali mengadopsi pola hidup sehat yang memperhatikan aspek lingkungan.
Kelompok Rentan dan Peran Pemerintah
Prof. Yanri juga menyoroti kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah 8 tahun dan lansia, yang memiliki sistem imun belum sempurna atau sudah melemah, sehingga lebih mudah terinfeksi TB. Pemerintah daerah, menurutnya, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan sehat, termasuk penyediaan ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga, dan sistem transportasi yang mengurangi polusi udara.
Sebagai contoh, ia mencontohkan Jepang dengan angka obesitas hanya 4 persen karena sejak dini anak-anak diajarkan pola hidup sehat, termasuk di sekolah. "Di Jepang, angka obesitas hanya 4 persen, karena anak-anak sejak dini sudah diajarkan pola hidup sehat. Setiap sekolah punya ahli gizi yang mengajarkan pentingnya makanan sehat. Di Amerika, kegiatan olahraga di sekolah diadakan 3 kali seminggu. Pola ini bisa kita contoh untuk membangun generasi yang lebih sehat," ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya intervensi pemerintah dan pendidikan kesehatan sejak usia dini.
UGM dan Inisiatif Lingkungan Sehat
Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sehat melalui program Health Promoting University (HPU). Fasilitas kesehatan dan olahraga tersedia untuk mahasiswa dan tenaga pendidik guna mendukung gaya hidup sehat. "Di Gajah Mada Medical Center (GMC), tersedia fasilitas kebugaran yang bisa diakses mahasiswa juga dosen. Ini salah satu langkah kecil yang menunjukkan bahwa kesadaran kesehatan semakin meningkat," jelas Prof. Yanri, yang juga Dewan Pakar Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES).
Kesimpulan: Pencegahan TB Holistik
Dengan daya tahan tubuh yang kuat, lingkungan sehat, dan kepatuhan pengobatan, TB dapat dikendalikan. Kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat merupakan langkah utama dalam mencegah penyakit ini. Pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan individu, pemerintah, dan institusi pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat.