Tangani TB untuk Selamatkan SDM dan Perekonomian Nasional
Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyerukan penanganan serius terhadap Tuberkulosis (TB) demi menyelamatkan sumber daya manusia dan mendorong perekonomian Indonesia.

Jakarta, 09 Mei 2024 (ANTARA) - Tuberkulosis (TB) menjadi ancaman serius bagi kemajuan Indonesia, demikian disampaikan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Penyakit ini tidak hanya merenggut nyawa penduduk, tetapi juga menghambat partisipasi warga dalam kancah global dan dunia bisnis.
Hal tersebut disampaikan Kepala PCO, Hasan Nasbi, dalam Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis di Jakarta, Jumat lalu. Beliau menekankan urgensi penanganan TB untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju. Setiap empat menit, satu warga Indonesia meninggal karena TB; artinya, 15 jiwa hilang setiap jamnya, menurut data yang dikutip dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dampaknya meluas, bukan hanya pada individu, tetapi juga perekonomian nasional. Kehilangan sumber daya manusia berkualitas menghambat pembangunan. Bahkan, persyaratan bebas TB untuk perjalanan ke luar negeri, seperti Jepang, menjadi contoh nyata bagaimana TB menghambat aktivitas bisnis.
Ancaman TB terhadap SDM dan Perekonomian
Hasan Nasbi menegaskan bahwa pembangunan SDM yang berkualitas membutuhkan kondisi kesehatan yang prima, termasuk bebas dari TB. Beliau menyatakan, "Kita kehilangan sumber daya manusia. Sementara kita ingin melompat menjadi sebuah negara yang maju. Tapi negara maju itu hanya bisa syaratnya sumber dayanya juga berkualitas." TB, menurutnya, merupakan penyakit yang identik dengan negara-negara berkembang, dan eliminasinya menjadi kunci kemajuan.
Pemerintah menjadikan eliminasi TB sebagai prioritas, sejajar dengan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah dan program cek kesehatan gratis (CKG). CKG diharapkan dapat mendeteksi lebih dini kasus TB dan mempercepat penanganannya. Selain itu, peran serta masyarakat sangat penting untuk memastikan kesembuhan pasien TB, termasuk dukungan dari lingkungan sekitar agar pasien konsisten mengonsumsi obat.
"Makanya sekarang itu penting itu dukungan masyarakat ramai-ramai, dukungan RW ramai-ramai. Kalau ada warga yang terkena TBC, jangan biarkan dia sendirian, karena nanti dua bulan dia merasa enak, dia berhenti minum obat, jadi gak sembuh. Jadi butuh tetangga-tetangga juga aware," kata Hasan Nasbi.
Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan TB
Upaya pemerintah dalam eliminasi TB tidak akan cukup tanpa dukungan dari berbagai pihak. Partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam memastikan keberhasilan program ini. Dukungan lingkungan sekitar bagi pasien TB sangat penting untuk mencegah pasien putus obat dan memastikan kesembuhan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan penanganan TB juga perlu ditingkatkan.
Pemerintah juga berupaya melibatkan komunitas dalam program penanggulangan TB. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan moral dan memastikan pasien tidak merasa sendirian dalam perjuangan melawan penyakit ini. Dengan dukungan yang komprehensif dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan eliminasi TB di Indonesia dapat tercapai.
Program-program pemerintah seperti CKG diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan mendeteksi kasus TB lebih dini. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam penanggulangan TB. Dengan demikian, Indonesia dapat menyelamatkan sumber daya manusianya dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, penanganan TB memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, Indonesia dapat mewujudkan eliminasi TB dan membangun masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.