Buku Panduan TBC: Indonesia Percepat Eliminasi Tuberkulosis
Kementerian Kesehatan meluncurkan buku panduan dan flip chart TBC untuk memperkuat upaya eliminasi TBC di Indonesia pada 2030, dengan target deteksi satu juta kasus dan pengobatan 90 persen pasien.
Jakarta, 23 Januari 2024 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Buku Panduan dan Flip Chart Tuberkulosis (TBC) pada Rabu, 23 Januari 2024. Langkah ini bertujuan meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan kader dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030. Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan TBC, penyakit yang menyebabkan 136 ribu kematian per tahun.
Buku panduan ini menjadi senjata baru dalam perang melawan TBC. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan komprehensif. "Target kita adalah mendeteksi satu juta kasus TBC tahun ini, mengacu pada estimasi WHO sebesar 1,08 juta kasus. Selain deteksi, kita juga harus memastikan setidaknya 90 persen pasien memulai dan menyelesaikan pengobatan," tegas Menkes.
Salah satu strategi kunci adalah pendekatan inovatif melalui bantuan kader dan petugas kesehatan kepada pasien. Kemenkes juga terus berupaya meningkatkan metode pengobatan agar lebih singkat dan efektif, baik untuk pasien TBC sensitif maupun resisten obat. Buku panduan ini dirancang untuk membantu kader memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengobatan.
Eliminasi TBC merupakan bagian dari tiga program 'quick win' pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini meliputi pemeriksaan kesehatan gratis untuk 280 juta orang, percepatan penanganan TBC, dan pengembangan rumah sakit di daerah tertinggal dan terpencil. "Ketiga program ini diharapkan berjalan penuh pada Januari, sesuai prinsip quick win yaitu memberikan hasil cepat dan akurat," jelas Menkes Sadikin.
Selain itu, Kemenkes juga berfokus pada peningkatan akses dan kualitas pengobatan TBC. Mereka berupaya mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan TBC, termasuk pengobatan gratis dan dukungan untuk pasien. Hal ini mencakup edukasi masyarakat tentang gejala TBC dan pentingnya deteksi dini. Kemenkes juga berkomitmen untuk menyediakan obat-obatan yang berkualitas dan cukup bagi pasien TBC.
Program percepatan penanganan TBC ini membutuhkan peran aktif seluruh pihak. Kader kesehatan yang berada di garis depan mendapat apresiasi khusus dari Menkes. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan program dan kampanye edukasi juga menjadi kunci utama.
Dengan diluncurkannya buku panduan ini, Kemenkes berharap dapat mempercepat pencapaian target eliminasi TBC di Indonesia. Komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan serius ini. Data dan monitoring yang akurat juga akan terus dilakukan untuk memastikan efektifitas program ini.
Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama semua pihak. Pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memastikan ketersediaan obat-obatan serta sumber daya yang dibutuhkan. Partisipasi masyarakat sangatlah penting, baik dalam bentuk deteksi dini maupun kepatuhan terhadap pengobatan.