Layanan 112 Kabupaten Bogor Disempurnakan, Antisipasi Bencana Alam Meningkat
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, akan meningkatkan layanan Command Center 112 untuk mengantisipasi potensi bencana alam dan memberikan respon lebih cepat terhadap aduan masyarakat.

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 14 Mei 2024 - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, berencana menyempurnakan layanan Command Center 112 sebagai respon atas meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Bogor. Langkah ini diambil untuk memastikan respon yang lebih cepat dan efektif terhadap kebutuhan masyarakat. Command Center 112 sendiri telah beroperasi selama beberapa tahun terakhir dan menerima jutaan panggilan setiap tahunnya.
Peninjauan langsung ke ruangan Command Center 112 di Sekretariat Daerah (Setda) Cibinong pada Rabu lalu, dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi area perbaikan. Salah satu fokus utama adalah peningkatan jumlah operator. Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai 5,6 juta jiwa, Bupati Susmanto menilai perlunya penambahan operator untuk meningkatkan rasio pelayanan.
"Minimal 1 operator untuk setiap 1.000 penduduk," ujar Bupati Susmanto, "sehingga kita membutuhkan sekitar 50 operator." Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas layanan darurat dan memastikan respon yang optimal terhadap berbagai kejadian, mulai dari bencana alam hingga kebutuhan medis darurat.
Peningkatan Layanan Command Center 112
Command Center 112 Kabupaten Bogor terintegrasi dengan berbagai layanan penting, termasuk penyelamatan, telemedicine, dan peringatan cuaca. Layanan ini menerima ribuan aduan setiap harinya, bahkan mencapai sekitar 1,7 juta panggilan dalam setahun. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama.
Selain penambahan operator, Bupati Susmanto juga menekankan pentingnya penyempurnaan sistem. Beliau mengakui bahwa sistem saat ini belum sempurna dan membutuhkan perbaikan berkelanjutan. "Command center ini walaupun belum sempurna seutuhnya, kalau bicara sistem belum selesai," kata Bupati Susmanto. "Operator harus ditambah, beberapa tim harus dipersiapkan supaya kita melayani masyarakat secara prima baru kita akan publikasikan sepenuhnya kepada masyarakat, walaupun sudah beroperasi dari beberapa tahun terakhir."
Bupati Susmanto menjelaskan bahwa Command Center 112 berfungsi sebagai pusat komunikasi dan koordinasi untuk berbagai kejadian darurat. Aduan masyarakat akan diteruskan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk ditindaklanjuti dengan segera. "Command center lebih kepada aduan masyarakat yang perlu ditindaklanjuti segera, jadi command center fungsinya mengkomunikasikan dengan beberapa SKPD terkait. Contoh ada pohon tumbang, kebakaran, butuh layanan ambulans, butuh penanganan kesehatan kedaruratan, dan beroperasi 24 jam," jelasnya.
Meskipun telah beroperasi, Bupati Susmanto mengakui adanya kendala dan keterbatasan. Beliau menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang ada dan berjanji untuk terus berupaya menyempurnakan layanan Command Center 112. "Tempat ini bukan kami yang menginisiasi, tempat ini sudah ada dari beberapa tahun sebelumnya, kita hanya menjalankan. Program yang baik kita sempurnakan, kita lanjutkan, tentunya manfaatnya untuk kepentingan masyarakat," terang Rudy Susmanto.
Integrasi Layanan 112 dan 119
Ke depan, Bupati Susmanto juga berencana mengintegrasikan layanan 112 dengan layanan 119 Dinas Kesehatan. Integrasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih terpadu dan efisien dalam memberikan layanan kesehatan darurat kepada masyarakat. "Layanan 119 itu dari Dinkes, Kemenkes. Rencana ke depan kita akan mengkolaborasikan supaya menjadi satu," ujarnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Bupati Bogor ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana dan memberikan layanan publik yang lebih baik. Penyempurnaan Command Center 112 diharapkan dapat meningkatkan respon terhadap kebutuhan masyarakat dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga Kabupaten Bogor.
Dengan peningkatan jumlah operator dan integrasi sistem, diharapkan layanan 112 akan menjadi lebih responsif dan efektif dalam menangani berbagai situasi darurat, baik bencana alam maupun kebutuhan medis. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk membangun sistem layanan publik yang modern dan terintegrasi.