Legislator Dorong Akses Modal UMKM Kepulauan Maluku: Atasi Hambatan Geografis dan Ekonomi
Saadiah Uluputty, Anggota DPR RI Dapil Maluku, mendorong pemerintah untuk prioritaskan akses modal bagi UMKM di kepulauan Maluku guna memperkuat ekonomi daerah terpencil, mengatasi hambatan geografis dan rendahnya literasi keuangan.

Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku, Saadiah Uluputty, menyerukan prioritas akses modal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kepulauan. Hal ini disampaikan di Ambon pada Senin, 29 April, sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian daerah terpencil di Maluku. Menurutnya, hambatan utama yang dihadapi UMKM kepulauan adalah faktor geografis, minimnya lembaga keuangan formal, dan rendahnya literasi keuangan.
Kondisi geografis kepulauan Maluku yang unik menimbulkan tantangan tersendiri. Keterbatasan infrastruktur menyebabkan biaya akses ke lembaga keuangan menjadi sangat tinggi, sehingga menyulitkan UMKM untuk mendapatkan modal. "Faktor geografis, minimnya kehadiran lembaga keuangan formal, dan rendahnya literasi keuangan menjadi hambatan utama yang harus segera diatasi," tegas Saadiah Uluputty.
Lebih lanjut, Saadiah menjelaskan bahwa skema pembiayaan konvensional belum mampu menjangkau masyarakat di kepulauan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografis masyarakat kepulauan. Ia menekankan perlunya solusi inovatif dan terintegrasi untuk mengatasi permasalahan ini.
Solusi untuk UMKM Kepulauan: Perluasan KUR dan Penguatan Koperasi
Saadiah Uluputty mendorong pemerintah untuk memperluas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan menyediakan dana bergulir yang lebih fokus pada daerah kepulauan. Hal ini dinilai krusial untuk memberikan akses modal yang lebih mudah bagi pelaku UMKM di daerah tersebut. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penguatan peran koperasi lokal dan pembentukan lembaga keuangan mikro berbasis komunitas.
Penguatan koperasi lokal dianggap sebagai solusi strategis untuk menjangkau UMKM di daerah terpencil. Koperasi memiliki jaringan yang luas dan memahami kebutuhan lokal, sehingga dapat menjadi perantara yang efektif antara UMKM dan lembaga keuangan formal. Pembentukan lembaga keuangan mikro berbasis komunitas juga dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih terjangkau dan mudah diakses.
Inovasi pembiayaan berbasis kearifan lokal juga menjadi poin penting yang diusulkan. Saadiah menekankan pentingnya memperkuat peran Baitul Maal wa Tamwil (BMT), koperasi simpan pinjam, serta unit-unit pembiayaan berbasis masyarakat. Skema ini dinilai lebih fleksibel dan adaptif terhadap kondisi geografis di kepulauan.
"Kita perlu skema pembiayaan yang fleksibel dan adaptif terhadap kondisi geografis, agar UMKM di pulau-pulau kecil tidak tertinggal," imbuhnya.
Pendampingan dan Literasi Keuangan: Kunci Kesuksesan UMKM
Selain akses modal, Saadiah juga menekankan pentingnya program pendampingan usaha dan literasi keuangan yang berkelanjutan. Peningkatan kapasitas manajerial dan kemampuan pemasaran menjadi kunci agar UMKM di kepulauan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pendampingan ini akan membantu UMKM dalam mengelola bisnis mereka secara efektif dan efisien.
Program literasi keuangan juga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman UMKM tentang pengelolaan keuangan. Dengan pemahaman yang baik, UMKM dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan menghindari risiko keuangan. Literasi keuangan yang baik akan membantu UMKM dalam merencanakan keuangan, mengelola arus kas, dan mengembangkan bisnis mereka.
Saadiah mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk bersinergi membangun ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif dan adil. UMKM di kepulauan harus menjadi prioritas sebagai pilar pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
Dengan adanya dukungan dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan UMKM di kepulauan Maluku dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Akses modal yang mudah, pendampingan yang memadai, dan literasi keuangan yang tinggi akan menjadi kunci keberhasilan UMKM di daerah terpencil ini.