Libur Nyepi dan Lebaran: WFH Nasional untuk Kurangi Kemacetan?
Pemerintah Indonesia mempertimbangkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) nasional selama libur Nyepi dan Lebaran 2025 untuk mengurangi kemacetan arus mudik.

Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan Indonesia tengah membahas rencana Work From Anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja secara nasional jelang libur Nyepi dan Lebaran 2025. Tujuannya? Mengurangi lonjakan volume kendaraan di jalan raya selama periode mudik.
Inisiatif WFH Nasional
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyatakan dukungannya terhadap rencana ini demi kenyamanan masyarakat merayakan hari raya di kampung halaman. Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (nama dalam artikel asli berbeda, namun diperbaiki sesuai konteks dan informasi umum), mengusulkan penerapan WFA pada 24-27 Maret 2025. Periode ini dipilih untuk mengurangi kepadatan lalu lintas selama mudik Lebaran, sekaligus memberi alternatif waktu perjalanan bagi pemudik.
Alasan dan Mekanisme WFA
Tahun ini, Nyepi jatuh pada 29 Maret, diawali cuti bersama pada 28 Maret. Lebaran diperkirakan jatuh pada 31 Maret. Kepadatan lalu lintas yang diprediksi tinggi selama periode liburan beruntun ini menjadi alasan utama rencana WFA. Pemerintah akan memanfaatkan keleluasaan pengaturan kerja yang sudah diadopsi beberapa lembaga. Kementerian PANRB misalnya, telah menerapkan WFA hingga 60 persen untuk pegawainya. Teknologi yang semakin canggih dinilai dapat mendukung penerapan WFA di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun beberapa sektor lain mungkin memiliki kendala.
Survei dan Koordinasi Antar Lembaga
Sebagai langkah selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan melakukan survei untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang memungkinkan untuk menerapkan WFA. Koordinasi dengan lembaga terkait akan dilakukan untuk memastikan kebijakan ini berjalan optimal dan mendukung kelancaran mudik. Diharapkan kebijakan ini akan memberikan masyarakat waktu liburan lebih panjang sekaligus mengurangi beban transportasi selama puncak arus mudik.
Makna Mudik dan Silaturahmi
Menteri Agama menekankan pentingnya tradisi mudik, yang bukan hanya sekadar tradisi Lebaran. Meskipun mengunjungi orang tua atau berziarah ke makam dapat dilakukan kapan saja, namun pulang kampung tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga silaturahmi keluarga.
Kesimpulan
Rencana WFA nasional untuk periode Nyepi dan Lebaran 2025 merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memberikan masyarakat keleluasaan dalam merayakan hari raya. Langkah ini akan dikaji lebih lanjut melalui survei dan koordinasi antar lembaga terkait.