Longsor Kupang: 74 Jiwa Mengungsi, Butuh Bantuan Makanan dan Pakaian
Longsor di Desa Bitobe, Kupang, NTT pada 8 Februari 2024 telah menyebabkan 74 warga mengungsi dan membutuhkan bantuan mendesak berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.
![Longsor Kupang: 74 Jiwa Mengungsi, Butuh Bantuan Makanan dan Pakaian](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/220045.989-longsor-kupang-74-jiwa-mengungsi-butuh-bantuan-makanan-dan-pakaian-1.jpeg)
Bencana longsor yang terjadi di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 8 Februari 2024, telah mengakibatkan puluhan warga kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sebanyak 74 jiwa dari 18 kepala keluarga kini mengungsi di Gereja Siloam Desa Bitobe.
Situasi Darurat di Amfoang Tengah
Camat Amfoang Tengah, Marsyuner Prayudin Bureni, mengungkapkan bahwa para pengungsi sangat kekurangan makanan dan pakaian. "Mereka hanya membawa pakaian yang melekat di badan," ujar Prayudin saat dihubungi dari Kupang pada Minggu, 9 Februari 2024. Hasil perkebunan mereka tertinggal dan hanya sedikit jagung yang berhasil diselamatkan saat menyelamatkan diri dari longsor.
Selain kebutuhan pokok berupa makanan dan pakaian, para pengungsi juga membutuhkan obat-obatan untuk mengantisipasi penyakit. Kondisi darurat ini menuntut respon cepat dari berbagai pihak untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Respon Pemerintah dan Relawan
Pemerintah Kecamatan Amfoang Tengah, bersama warga dan relawan dari desa sekitar, telah bergerak cepat memberikan bantuan awal kepada para pengungsi. Upaya ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian masyarakat setempat terhadap sesama yang tertimpa musibah. Namun, bantuan yang ada masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh pengungsi.
Kejadian ini telah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Kupang, khususnya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Kupang. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Paulus Liu, menyatakan bahwa pemerintah daerah sedang berupaya untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Penyebab Longsor dan Antisipasi Kejadian Berulang
Longsor di Desa Bitobe disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah tersebut. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan tanah menjadi labil dan akhirnya longsor. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya antisipasi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan longsor. Penting untuk dilakukannya langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi situasi darurat, termasuk cara evakuasi diri dan penyelamatan harta benda.
Bantuan yang Dibutuhkan
Saat ini, bantuan yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi di Desa Bitobe adalah:
- Makanan siap saji
- Pakaian layak pakai
- Obat-obatan
- Selimut dan perlengkapan tidur
- Air bersih
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, dapat menghubungi pemerintah setempat atau lembaga-lembaga kemanusiaan yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Kupang.
Kesimpulan
Bencana longsor di Desa Bitobe, Kupang, merupakan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan penanganan cepat dan terkoordinasi. Solidaritas dan kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat penting dalam membantu para pengungsi untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk pulih dari trauma yang dialami.