Longsor Timbun Jalan Nasional di Sambas, Akses PLBN Aruk Terputus
Longsor akibat hujan ekstrem di Sambas, Kalimantan Barat, menutup akses jalan nasional ke PLBN Aruk dan menyebabkan banjir di beberapa kecamatan, mengakibatkan ribuan KK terdampak.

Hujan ekstrem memicu bencana longsor yang menimbun jalan nasional di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kejadian pada Rabu pagi ini memutus akses vital menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, perbatasan Indonesia-Malaysia.
Nisa Azwarita, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sambas, membenarkan peristiwa tersebut. "Benar, pagi tadi terjadi longsor dan banjir di akses jalan nasional di Kecamatan Sajingan Besar," ujarnya saat dihubungi.
Jalan yang tertutup longsor merupakan satu-satunya akses menuju PLBN Aruk. Proses pembersihan material longsor sedang berlangsung menggunakan alat berat, dengan dukungan penuh dari kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Penyebab Longsor
Hujan ekstrem dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama bencana ini, bukan hanya di Sajingan Besar, tetapi juga di beberapa wilayah Kabupaten Sambas. BPBD Sambas mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berkendara, terutama di daerah rawan longsor dan banjir.
Dampak Bencana
Selain longsor, hujan juga menyebabkan banjir di empat kecamatan: Galing, Tangaran, Jawai Selatan, dan Paloh. Data BPBD mencatat dampak yang cukup signifikan: 3.379 kepala keluarga (KK) terdampak, 2.691 rumah terendam, dan 47 fasilitas umum tergenang. Tragisnya, satu anak dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di Kecamatan Galing.
Upaya Penanganan
Saat ini, fokus utama adalah membersihkan jalan yang tertutup longsor untuk kembali membuka akses ke PLBN Aruk. Upaya evakuasi dan bantuan bagi warga terdampak banjir juga terus dilakukan oleh pemerintah daerah bersama instansi terkait dan relawan.
BPBD Sambas mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi mengingat curah hujan yang masih tinggi. Kerja sama dan kesiapsiagaan semua pihak sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang.