Lonjakan Kasus Penyakit di Batam: Faktor Lingkungan Jadi Sorotan
Dinas Kesehatan Batam mencatat peningkatan signifikan kasus penyakit di tahun 2024, terutama DBD, diare, dan TBC, yang diduga berkaitan dengan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.

Kenaikan kasus penyakit di Kota Batam, Kepulauan Riau pada tahun 2024 menjadi sorotan utama. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat peningkatan signifikan pada beberapa penyakit, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, dan tuberkulosis (TBC). Lonjakan ini terjadi di tengah peningkatan curah hujan dan diduga kuat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku masyarakat setempat.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD dari 392 kasus di tahun 2023 menjadi 871 kasus di tahun 2024, kemungkinan besar disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kurang aktifnya masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. "DBD mungkin dipengaruhi oleh faktor curah hujan dan perilaku manusia yang belum aktif dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ungkap Didi saat dihubungi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam dan Dinkes Kota Batam menunjukkan lonjakan kasus penyakit menular lainnya. Peningkatan yang signifikan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan mendorong upaya peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat.
Peningkatan Kasus Penyakit Menular di Batam
Data yang dirilis menunjukkan peningkatan drastis pada beberapa penyakit. Kasus diare melonjak hampir dua kali lipat, dari 5.337 kasus di tahun 2023 menjadi 11.378 kasus di tahun 2024. Tuberkulosis (TBC) juga mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan, meningkat dari 1.516 kasus menjadi 4.870 kasus dalam periode yang sama. Pneumonia juga mengalami peningkatan dari 436 kasus menjadi 925 kasus.
Selain itu, kasus kusta meningkat dari 12 kasus menjadi 18 kasus, sementara kasus campak hanya mengalami kenaikan sedikit, dari 81 kasus menjadi 82 kasus. Menariknya, kasus suspek malaria meningkat cukup signifikan, dari 11 kasus menjadi 69 kasus. Peningkatan ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem kesehatan dan upaya pencegahan penyakit di Batam.
Didi Kusmarjadi menambahkan bahwa peningkatan kasus diare masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti. "Diare meningkat, tetapi kami belum memiliki penelitian spesifik mengenai penyebab pastinya," ujarnya. Sementara itu, peningkatan kasus TBC dikaitkan dengan peningkatan deteksi dini melalui perluasan skrining. "Kasus TBC makin banyak ditemukan karena skrining semakin diperluas. Dengan deteksi yang lebih baik, tentu jumlah kasus yang tercatat meningkat," tambahnya.
Upaya Pencegahan dan Imbauan kepada Masyarakat
Menanggapi lonjakan kasus penyakit ini, Dinkes Kota Batam telah menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terutama saat curah hujan tinggi. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kasus DBD. Namun, upaya tersebut tidak cukup tanpa dukungan aktif dari masyarakat.
Dinkes Batam mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit. Masyarakat dihimbau untuk rajin membersihkan lingkungan sekitar, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan PSN secara rutin.
Peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan PHBS sangat penting untuk menekan angka kasus penyakit menular di Batam. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Kesimpulannya, peningkatan kasus penyakit di Batam menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat. Upaya pencegahan yang komprehensif, baik dari pemerintah maupun masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.