Lukisan Kopi Wamena: Emas Hijau Papua di Kanvas Kulit Kayu
Seniman Papua, Nancy Imelda Nahuway, mengubah bubuk kopi menjadi media lukis unik di atas kulit kayu, menciptakan karya seni yang mengagumkan dan bernilai ekonomi tinggi.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Nancy Imelda Nahuway, seorang perempuan asal Wamena, Papua, telah menciptakan karya seni lukis yang unik dengan menggunakan bubuk kopi sebagai media. Ia mengubah 'emas hijau' Wamena, kopi yang terkenal hingga mancanegara, menjadi pigmen warna untuk melukis di atas kulit kayu. Karya-karyanya yang menakjubkan ini telah menarik perhatian, termasuk dari Penjabat Gubernur Papua Pegunungan. Nancy terinspirasi oleh ayahnya, seorang seniman, dan ingin melestarikan budaya sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif di daerahnya.
Proses pembuatan lukisan kopi ini cukup rumit. Biji kopi harus dikeringkan, disangrai, dan digiling hingga menjadi bubuk halus sebelum dapat diaplikasikan ke kulit kayu menggunakan lem. Ketelitian dan kesabaran sangat dibutuhkan untuk menghasilkan karya yang indah dan detail. Nancy menggabungkan bubuk kopi dengan cat akrilik dan teknik media campuran untuk menghasilkan efek warna dan tekstur yang menarik.
Lukisan-lukisan Nancy, yang sebagian besar bertema budaya Papua, telah dipamerkan di studionya di Wamena dan mendapat apresiasi tinggi. Ia berharap dapat memamerkan karyanya di Festival Lembah Baliem dan menjualnya kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus mengangkat potensi ekonomi kreatif Papua Pegunungan.
Media Campuran dan Kulit Kayu Khombouw
Nancy menggunakan teknik media campuran dalam karyanya, mengombinasikan bubuk kopi dengan cat akrilik dan lem. Media lukis utamanya adalah kulit kayu Khombouw, yang didatangkan dari Jayapura. Khombouw merupakan kerajinan tradisional masyarakat Sentani yang memiliki nilai budaya tinggi. Penggunaan kulit kayu ini memberikan sentuhan tradisional pada karya seni modern Nancy.
Proses pembuatan satu lukisan membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Nancy dengan teliti menempelkan bubuk kopi pada kulit kayu, membentuk pola dan detail lukisan secara perlahan. Warna coklat alami dari kopi menjadi elemen utama dalam karyanya, dipadukan dengan teknik dan warna lain untuk menciptakan harmoni visual yang memukau.
Lukisan-lukisan Nancy, seperti karya bertema "Mama dan Noken", menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Papua Pegunungan dengan sangat indah. Ia berhasil memadukan unsur modern dan tradisional dalam karya seninya, menghasilkan karya yang unik dan bermakna.
Kemampuan Nancy dalam mengolah kopi menjadi media lukis merupakan inovasi yang patut diapresiasi. Teknik ini jarang ditemukan, terutama dengan menggunakan media kulit kayu Khombouw.
Apresiasi dan Dukungan Pemerintah
Karya-karya Nancy telah mendapat apresiasi yang tinggi, termasuk dari Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V Wanggai, yang menyebut karya tersebut "sangat luar biasa". Pemerintah daerah menyadari potensi ekonomi kreatif dari karya seni ini dan berkomitmen untuk mendukung pengembangannya.
Meskipun masih dalam tahap rintisan, pemerintah daerah Papua Pegunungan terus mendukung upaya kreatif warganya. Mereka berharap karya Nancy dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain di daerah tersebut untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
Dukungan pemerintah tidak hanya berupa apresiasi, tetapi juga diharapkan berupa pelatihan dan akses pasar yang lebih luas bagi Nancy. Dengan demikian, karya seninya dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi dirinya dan masyarakat Papua Pegunungan.
Ketua TP PKK Papua Pegunungan, Herwin M Wanggai, juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Keterampilan Nancy diharapkan dapat menjadi contoh bagi perempuan lain untuk berkreasi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Ekonomi Kreatif Papua Pegunungan
Karya seni Nancy Imelda Nahuway memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Papua Pegunungan. Dengan semakin dikenal luasnya karya-karya tersebut, diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Wamena dan membeli hasil karyanya.
Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan budaya Papua Pegunungan. Nancy sendiri berencana untuk memamerkan karyanya di Festival Lembah Baliem, sebuah kesempatan emas untuk memperkenalkan karya seninya ke dunia internasional.
Papua Pegunungan, sebagai daerah otonomi baru (DOB), memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Karya seni Nancy menjadi bukti nyata potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di daerah tersebut. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, karya seni ini dapat menjadi kebanggaan Papua dan Indonesia.