Maemuna Center Gelorakan Optimisme Pembangunan RSIA Indonesia di Gaza, Target Dana Rp400 Miliar
Maemuna Center tegaskan optimisme pembangunan RSIA Indonesia di Gaza, sebuah harapan baru bagi perempuan dan anak di tengah krisis kemanusiaan. Berapa target dananya?

Maemuna Center (Mae-C), sayap perempuan dari Aqsa Working Group (AWG), kembali menegaskan optimisme. Mereka bertekad melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 29 Juli. Fokus utama adalah mewujudkan fasilitas kesehatan vital bagi perempuan dan anak-anak di tengah krisis kemanusiaan yang berlanjut.
Proyek pembangunan RSIA Indonesia ini diharapkan menjadi solusi konkret. Peletakan batu pertama pembangunan akan dilakukan segera setelah gencatan senjata diberlakukan di wilayah tersebut.
Target Ambisius dan Dukungan Penuh
Ketua Mae-C, Onny Firyanti Hamidi, menyampaikan bahwa pengumpulan dana untuk pembangunan RSIA Indonesia di Gaza telah mencapai Rp2,4 miliar. Angka ini merupakan bagian dari target total sekitar Rp400 miliar yang dibutuhkan untuk mewujudkan fasilitas tersebut.
Onny Firyanti Hamidi menyatakan keyakinannya bahwa RSIA Indonesia di Gaza pasti akan terwujud. Fasilitas ini diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan bagi rakyat Gaza, khususnya perempuan dan anak-anak yang paling rentan.
Publik figur sekaligus duta RSIA Indonesia di Gaza, Inara Rusli, turut menyampaikan optimisme serupa. Ia menegaskan dukungan penuh terhadap langkah berani Maemuna Center, menyatakan bahwa solidaritas dan iman tidak akan pernah bisa dibungkam oleh bom.
Inara Rusli juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung inisiatif ini. Dukungan dapat berupa doa, donasi, maupun penyebaran informasi demi tercapainya tujuan mulia ini.
Seruan Kemanusiaan untuk RSIA Indonesia di Gaza
Pembina Aqsa Working Group (AWG), KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, menekankan bahwa pembangunan RSIA Indonesia di Gaza harus dipandang sebagai kewajiban kemanusiaan. Menurutnya, ini melampaui sebatas kewajiban seorang Muslim, melainkan tanggung jawab bersama.
KH. Drs. Yakhsyallah Mansur mengimbau seluruh bangsa Indonesia, tanpa memandang agama, suku, atau ras, untuk turut serta membantu. Bantuan ini adalah wujud konkret dari kepedulian dan solidaritas kemanusiaan kita terhadap sesama.
Senada dengan itu, Pembina Mae-C yang juga mantan Menpora RI periode 2013-2018, Adhiyaksa Dault, menyatakan keyakinannya. Ia meyakini bahwa RSIA Indonesia di Gaza akan berhasil berdiri dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Adhiyaksa Dault berharap agar semua pihak diberikan umur panjang dan kesehatan. Dengan demikian, mereka dapat menyaksikan berdirinya RSIA yang dibangun oleh Maemuna Center di Gaza sebagai bukti nyata kepedulian Indonesia.