Mandiri Investment Forum 2025: Dorong Investasi di 5 Sektor Strategis
Bank Mandiri melalui Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, targetkan percepatan investasi di 5 sektor strategis: pertambangan, migas, manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur, menarik minat investor global dengan total dana kelolaan US$ 18,65 tril
Bank Mandiri, melalui Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, berambisi mendorong percepatan investasi di lima sektor utama ekonomi Indonesia. Acara yang diselenggarakan di Jakarta ini dihadiri lebih dari 22.000 peserta, termasuk 700 investor asing, dengan total dana kelolaan mencapai US$ 18,65 triliun. Kelima sektor unggulan tersebut adalah pertambangan mineral dan hilirisasi, minyak dan gas (migas), manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur.
Target Investasi di Sektor Unggulan
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, menyatakan bahwa Business Matching dalam MIF 2025 bertujuan untuk mempercepat investasi di sektor-sektor yang selaras dengan prioritas pemerintah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Bank Mandiri aktif mendukung inisiatif ini melalui berbagai program strategis, termasuk peran kantor luar negeri (KLN) yang tersebar di Singapura, Hong Kong, Shanghai, Cayman Island, Dili, Kuala Lumpur, dan London.
Jaringan KLN Bank Mandiri telah melayani lebih dari 100.000 nasabah korporasi dan ritel, memfasilitasi bisnis Indonesia di luar negeri dan menghubungkan korporasi global yang beroperasi di Indonesia. Lebih lanjut, Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara, memperkuat posisi di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis.
MIF 2025: Lebih dari Sekedar Forum Investasi
MIF 2025, yang telah memasuki tahun ke-14 penyelenggaraannya, mengangkat tema "Nourishing Future Growth". Acara ini tidak hanya fokus pada peluang investasi, tetapi juga menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global. Selain sesi Business Matching, Mandiri Sekuritas turut menyelenggarakan Site Visit ke lokasi proyek strategis pemerintah, seperti pusat dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan lokasi pembangunan rumah murah. Corporate Day juga digelar, mempertemukan perusahaan terbuka (Tbk) dengan calon investor dalam pertemuan one-on-one atau kelompok kecil.
Kegiatan ini berhasil menarik 400 investor, 40 persen di antaranya adalah investor asing dari berbagai negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Australia. Partisipasi investor global ini menunjukkan kepercayaan terhadap potensi ekonomi Indonesia.
Prospek Ekonomi Indonesia yang Positif
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai Indonesia memiliki posisi yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,03 persen, didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, dan kinerja ekspor yang positif. Pemangkasan suku bunga global juga berpotensi meningkatkan aliran modal ke Indonesia. Meskipun ada tantangan volatilitas pasar global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat.
Pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,61 persen, tertinggi dalam enam tahun terakhir, mencerminkan optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Dengan indikator positif ini, Indonesia diproyeksikan memasuki fase pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Mandiri Investment Forum 2025 menjadi bukti nyata komitmen Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada lima sektor strategis dan partisipasi investor global yang signifikan, forum ini diharapkan dapat mempercepat investasi dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Keberhasilan MIF 2025 menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Indonesia di masa depan.