Masjid Al-Azhar Targetkan Ziswaf Rp4,8 Miliar di 2025 untuk Bantu Warga
Masjid Agung Al-Azhar Jakarta Selatan menargetkan pengumpulan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) sebesar Rp4,8 miliar pada tahun 2025 untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Masjid Agung Al-Azhar Jakarta Selatan memasang target ambisius dalam penghimpunan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). Pengelola masjid menargetkan dana ZISWAF yang terkumpul mencapai Rp4,8 miliar pada tahun 2025. Dana tersebut rencananya akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai program bantuan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Tatang Komara, dalam wawancara baru-baru ini.
Target pengumpulan ZISWAF tahun 2025 ini terbilang signifikan, mengingat capaian tahun 2024 lalu yang telah melampaui angka Rp3,8 miliar. Kenaikan target ini menunjukkan optimisme pengelola Masjid Al-Azhar dalam meningkatkan partisipasi jamaah dan masyarakat luas dalam kegiatan filantropi. Besarnya dana yang ditargetkan ini mencerminkan komitmen Masjid Al-Azhar dalam menjalankan peran sosialnya di tengah masyarakat.
Dana ZISWAF yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat. Tatang Komara menjelaskan bahwa dana tersebut akan disalurkan dalam bentuk sarana, kegiatan, dan santunan bagi jamaah yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Azhar tidak hanya fokus pada penghimpunan dana, tetapi juga pada penyaluran dana yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Target Ziswaf dan Kolaborasi Lembaga
Target pengumpulan ZISWAF sebesar Rp4,8 miliar pada tahun 2025 merupakan tantangan yang cukup besar bagi pengelola Masjid Al-Azhar. Untuk mencapai target tersebut, Masjid Al-Azhar akan menggandeng berbagai lembaga resmi untuk berkolaborasi. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pengumpulan dana dan meningkatkan efisiensi dalam proses penyaluran bantuan.
Dengan menggandeng berbagai lembaga, diharapkan proses pengumpulan ZISWAF dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan transparan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa dana yang terkumpul digunakan secara efektif dan efisien untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Momentum bulan Ramadhan juga diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam berdonasi. Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang selalu diiringi dengan peningkatan kepedulian sosial. Pihak Masjid Al-Azhar berharap momentum ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai target pengumpulan ZISWAF yang telah ditetapkan.
Pembagian Takjil dan Jumlah Jamaah
Sebagai wujud kepedulian sosial, Masjid Al-Azhar juga membagikan takjil kepada para jamaah selama bulan Ramadhan. Pada Ramadhan 1446 Hijriah, Masjid Al-Azhar membagikan sebanyak 700 takjil per hari. Takjil yang dibagikan berupa kotak berisi kue jajanan pasar, kurma, dan minuman.
Selain itu, Masjid Al-Azhar juga menyediakan teh panas bagi para jamaah. Pembagian takjil ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Masjid Al-Azhar terhadap para jamaah yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini juga sekaligus sebagai upaya untuk mempererat tali silaturahmi antar jamaah.
Pada tahun 2024, jumlah jamaah yang mengunjungi Masjid Al-Azhar tercatat antara 1.400 hingga 2.000 orang per hari. Jumlah jamaah yang cukup besar ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk beribadah di Masjid Al-Azhar. Hal ini juga menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengumpulan ZISWAF.
Dengan target yang ambisius dan berbagai program yang telah disiapkan, Masjid Al-Azhar optimis dapat mencapai target pengumpulan ZISWAF sebesar Rp4,8 miliar pada tahun 2025. Semoga upaya ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan.